BERITA TERKINI, WARSAWA -- Arkeolog di Polandia meyakini mereka
menemukan sebuah makam vampir di sebuah situs di selatan negara
tersebut.
Mereka menemukan tulang belulang dengan kepala terpisah. Kepala tersebut ditemukan di bagian kaki yang mengindikasikan mereka menjadi subjek sebuah eksekusi ritual yang didesain agar yang mati tetap mati.
Siapa saja yang dulu dituduh sebagai vampir akan menghadapi nasib suram. Kadang-kadang mereka akan dipenggal, sementara hukuman lain melibatkan tiang gantungan yang membuat kepala terpisah dari tubuh. Dalam kedua kasus, kepala kemudian diletakkan di kaki korban dengan harapan mereka tidak mampu menemukan kepala tersebut. Sehingga, mereka tidak akan bangkit dari kubur.
Sejarawan mengatakan praktik ini umum dilakukan di wilayah Slavic oleh suku-suku Pagan. Sisa-sisa yang di temukan di lokasi pembangunan jalan lingkar dekat kota Gliwice, memberi kejutan bagi arkeolog yang biasa mencari sisa-sisa manusia dari perang dunia kedua.
Dokter Jacek Pierzak, salah satu arkeolog mengatakan kerangka yang ditermukan tanpa perhiasan, sabuk, kancing atau apapun yang bisa membantu tugas menentukan usia mereka.
Dilaporkan Huffingtonpost, berbeda dengan citra klasik vampir yang bermantel, penghisap darah bangsawan, definisi vampir di abad pertengahan jauh lebih luas. Bahkan, orang-orang yang mematuhi kebiasaan pagan kuno dan meninggalkan makanan di kuburan saudaranya bisa dituduh sebagai vampir dan akan dieksekusi.
Sumber: Republika Online
Mereka menemukan tulang belulang dengan kepala terpisah. Kepala tersebut ditemukan di bagian kaki yang mengindikasikan mereka menjadi subjek sebuah eksekusi ritual yang didesain agar yang mati tetap mati.
Siapa saja yang dulu dituduh sebagai vampir akan menghadapi nasib suram. Kadang-kadang mereka akan dipenggal, sementara hukuman lain melibatkan tiang gantungan yang membuat kepala terpisah dari tubuh. Dalam kedua kasus, kepala kemudian diletakkan di kaki korban dengan harapan mereka tidak mampu menemukan kepala tersebut. Sehingga, mereka tidak akan bangkit dari kubur.
Sejarawan mengatakan praktik ini umum dilakukan di wilayah Slavic oleh suku-suku Pagan. Sisa-sisa yang di temukan di lokasi pembangunan jalan lingkar dekat kota Gliwice, memberi kejutan bagi arkeolog yang biasa mencari sisa-sisa manusia dari perang dunia kedua.
Dokter Jacek Pierzak, salah satu arkeolog mengatakan kerangka yang ditermukan tanpa perhiasan, sabuk, kancing atau apapun yang bisa membantu tugas menentukan usia mereka.
Dilaporkan Huffingtonpost, berbeda dengan citra klasik vampir yang bermantel, penghisap darah bangsawan, definisi vampir di abad pertengahan jauh lebih luas. Bahkan, orang-orang yang mematuhi kebiasaan pagan kuno dan meninggalkan makanan di kuburan saudaranya bisa dituduh sebagai vampir dan akan dieksekusi.
Sumber: Republika Online