BERITA TERKINI, Keluarga besar junta militer As-Sisi dan Presiden Mesir ilegal Adli
Mansour telah berada di komplek Bandara. Tepatnya komplek Al-Mazhah
dekat bandara Kairo, lapor koran Mesir Asy-Sya'ab.
Asy-Sya'ab menambahkan, anak pertama Mansour bahkan telah berangkat ke Dubai sejak dua hari yang lalu dalam rangka mempersiapkan kedatangan ayahnya yang akan kabur dari Mesir.
Sedangkan Letjen As-Sisi, hari ini telah memerintahkan PM (Polisi Militer) untuk memindahkan keluarga besarnya ke komplek Al-Mazhah.
Menurut sumber militer yang tidak mau disebutkan namanya, saat ini As-Sisi berada di ruang bawah tanah Markaz Intelejen Mesir. Ia tidak bisa keluar, sebab jalanan sudah dikepung demonstran. Ia pun sudah tidak memiliki power lagi untuk berkoordinasi dengan Divisi Pasukan I dan II, bahkan dengan Garda Republik.
Mengomentari berita itu, pemerhati Dunia Islam dan Timur Tengah Nandang Burhanudin memprediksi tumbangnya As-Sisi dan Mansour.
"As-Sisi dan Mansour berada dalam tekanan psikologis. Terutama setelah berjatuhannya korban jiwa demonstran damai dan 4 muslimah yang dibantai, serta ayah dan anaknya yang diikat seperti kerbau mau disembelih" tulisnya di akun facebook.
"Darah dan air mata membuat As-Sisi dan Adli Mansour kecut. Mereka mempersiapkan diri lari dari gelanggang tempur yang dibuatnya sendiri. Mereka menunggu hukuman massa. Jika bisa lari, hukuman Allah sudah pasti menanti. Mari menjadi saksi sejarah, tumbangnya junta militer dan para pendukungnya!" pungkasnya. [AM/esh/fb]
Asy-Sya'ab menambahkan, anak pertama Mansour bahkan telah berangkat ke Dubai sejak dua hari yang lalu dalam rangka mempersiapkan kedatangan ayahnya yang akan kabur dari Mesir.
Sedangkan Letjen As-Sisi, hari ini telah memerintahkan PM (Polisi Militer) untuk memindahkan keluarga besarnya ke komplek Al-Mazhah.
Menurut sumber militer yang tidak mau disebutkan namanya, saat ini As-Sisi berada di ruang bawah tanah Markaz Intelejen Mesir. Ia tidak bisa keluar, sebab jalanan sudah dikepung demonstran. Ia pun sudah tidak memiliki power lagi untuk berkoordinasi dengan Divisi Pasukan I dan II, bahkan dengan Garda Republik.
Mengomentari berita itu, pemerhati Dunia Islam dan Timur Tengah Nandang Burhanudin memprediksi tumbangnya As-Sisi dan Mansour.
"As-Sisi dan Mansour berada dalam tekanan psikologis. Terutama setelah berjatuhannya korban jiwa demonstran damai dan 4 muslimah yang dibantai, serta ayah dan anaknya yang diikat seperti kerbau mau disembelih" tulisnya di akun facebook.
"Darah dan air mata membuat As-Sisi dan Adli Mansour kecut. Mereka mempersiapkan diri lari dari gelanggang tempur yang dibuatnya sendiri. Mereka menunggu hukuman massa. Jika bisa lari, hukuman Allah sudah pasti menanti. Mari menjadi saksi sejarah, tumbangnya junta militer dan para pendukungnya!" pungkasnya. [AM/esh/fb]
Sumber: www.bersamadakwah.com