BERITA TERKINI, MESIR -- Wakil Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat (AS), William Burns telah melakukan pembicaraan bersama para
pemimpin sementara Mesir, di Kairo. Dia bertemu Presiden sementara Adly
Mansour dan Perdana Menteri Hazem al Beblawi serta kepala angkatan
bersenjata, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.
Burns mengatakan, berencana untuk menemui para pemimpin agama maupun
sipil, kepala partai politik dan pakar bisnis selama kunjungan dua
harinya itu. Burns adalah pejabat AS pertama yang mengunjungi Mesir
sejak kelompok militer menggulingkan Presiden Muhammed Mursi pada 3
Juli.
"AS tetap berkomitmen untuk Mesir yang stabil, demokratis, inklusif, dan toleran," ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir BBC, Selasa (16/7).
Dia menggambarkan peristiwa dua minggu terakhir ini sebagai kesempatan kedua untuk mewujudkan janji revolusi semenjak kepemimpinan presiden otoriter terakhir, Husni Mubarak pada tahun 2011.
"AS tetap berkomitmen untuk Mesir yang stabil, demokratis, inklusif, dan toleran," ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir BBC, Selasa (16/7).
Dia menggambarkan peristiwa dua minggu terakhir ini sebagai kesempatan kedua untuk mewujudkan janji revolusi semenjak kepemimpinan presiden otoriter terakhir, Husni Mubarak pada tahun 2011.
Burns mengatakan, ia tidak datang ke Kairo untuk mencampuri serta
menekankan kepentingan AS semata. Ia juga menyatakan negaranya tidak
akan memihak siapa pun. "Hanya orang Mesir lah yang nantinya menentukan
masa depan mereka," katanya.
"Prioritas pertama yang harus dilakukan yakni mengakhiri kekerasan, hasutan, mencegah retribusi dan memulai dialog serius yang bersifat substantif antara semua pihak dan semua partai politik," kata Burns.
"Prioritas pertama yang harus dilakukan yakni mengakhiri kekerasan, hasutan, mencegah retribusi dan memulai dialog serius yang bersifat substantif antara semua pihak dan semua partai politik," kata Burns.
Sumber: Republika Online