Pelatih Jaksen F Tiago |
BERITA TERKINI, – Laga kontra Irak pada lanjutan
kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C, Selasa (19/11) malam ini, tak hanya
berstatus wajib dimenangkan oleh Indonesia. Tapi juga dipastikan
menguras emosi karena menjadi perpisahan Pelatih Jacksen F Tiago.
Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, mengatakan laga melawan
Irak akan menjadi laga terakhir Jacksen bersama tim nasional Indonesia.
Setelah itu, La Nyalla yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Tim
Nasional (BTN) akan memilih pelatih baru.
Indonesia akan dilatih oleh pelatih baru pada laga terakhir
kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, Maret 2014 mendatang.
Alfred Riedl yang pernah menangani Tim Merah Putih di Piala AFF 2010
digadang-gadang bakal kembali menduduki kursi panas.
"Semua sedang berkonsentrasi untuk pertandingan tanggal 19 November
melawan Irak. Jadi Jacksen F. Tiago tetap seperti semula, memegang
timnas sampai pertandingan melawan Irak," ujar La Nyalla, Minggu
(17/11/2013).
Bagaimana reaksi Jacksen? Pelatih asal Brasil ini ternyata sama
sekali tidak mengetahui laga melawan Irak akan menjadi laga terakhirnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi, ia tampak kaget. Namun Jacksen berusaha
untuk tetap bersikap tenang. Ia tidak ingin memermasalahkan keputusan
BTN. "Kalau memang begitu, saya tidak masalah. Ini merupakan proses
hidup," ungkap Jacksen di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Pria yang juga merangkap sebagai pelatih Persipura Jayapura tersebut
mengaku merasa tidak nyaman terhadap kabar seputar kelanjutan kariernya
bersama Tim Merah Putih.
Namun demikian, Jacksen memastikan akan tetap fokus memikirkan laga
melawan Irak yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Saya sama sekali tidak pernah memikirkan jika besok (hari ini)
merupakan pertandingan terakhir saya. Saya akan tetap fokus pada
pertandingan," tutur Jacksen.
"Sampai kapan saya ada di sini cuma satu yang bisa jawab yaitu Tuhan," pelatih berusia 45 tahun itu melanjutkan.
Tekanan terhadap Jacksen jelang menghadapi Irak tidak hanya terkait
kelanjutan kariernya. Jacksen harus menghadapi kenyataan peluang
Indonesia yang kecil untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2015.
Saat ini Indonesia berada di dasar klasemen sementara Grup C dengan
raihan satu angka. Dengan dua pertandingan tersisa, Indonesia masih
memiliki peluang untuk lolos sebagai peringkat ketiga terbaik jika
meraih kemenangan melawan Irak dan Arab Saudi.
Nasib Indonesia juga bergantung pada hasil yang diraih oleh China
(tujuh angka) dan Irak (tiga angka). "Dalam sepakbola, segala sesuatu
bisa terjadi. Masih terlalu dini untuk menilai peluang kita sudah
tertutup. Kita hanya harus fokus untuk memberikan yang terbaik. Kita,
China, dan Irak masih memiliki peluang," ujar mantan penyerang Persebaya
Surabaya tersebut.
Menyikapi laga melawan Irak, Jacksen mengaku sudah memelajari
kekuatan juara Asia 2007 tersebut dari rekaman video pertandingan.
Jacksen yang masih menutupi strategi untuk melawan Irak mengatakan para
pemain tim nasional Indonesia harus bermain lepas.
Gelandang Indonesia, Taufiq, mengatakan dia dan rekan rekan setim
akan berjuang keras untuk meraih kemenangan atas Irak. Menurut Taufiq,
hal tersebut semata mata demi menjaga harga diri tim dan nama bangsa
Indonesia. '
"Sebagai pemain profesional, kita akan berusaha keras menjaga nama
baik kami dan bangsa. Lolos atau tidak itu urusan belakangan. Kami hanya
ingin memenangkan pertandingan," tutur Taufiq kepada Tribun di Stadion
Utama Gelora Bung Karno.
Sayang, Pasukan Garuda akan tampil tanpa kehadiran suporter
fanatiknya. Laga melawan Irak masih berstatus laga hukuman tanpa
penonton sebagai buntut sanksi dari Federasi Sepakbola Asia (AFC).
Indonesia mendapatkan dua kali hukuman (versus China dan Irak) akibat
penonton menyalakan kembang api saat menjamu Arab Saudi di GBK, 23 Maret
2013.
Sementara itu tim nasional Irak mengincar kemenangan atas Indonesia
untuk menjaga peluang untuk lolos ke Australia. Kubu Irak pun yakin
pertandingan akan berjalan menarik meski tanpa disaksikan penonton.
Asisten Pelatih Irak, Kareen Sahman, mengatakan timnya juga sudah
mengetahui Indonesia sebagai sebuah tim. Dibandingkan pada pertemuan
pertama Februari silam, Sahman melihat Indonesia sudah jauh berkembang.
"Sekarang mereka jauh berbeda. Indonesia sudah berkembang jauh dan
para pemain mereka memiliki teknik yang bagus. Tim ini punya masa
depan," ujar Sahman.
Pada pertemuan pertama di Dubai, 6 Februari lalu, Irak dengan susah
payah mengungguli Indonesia dengan skor 1-0. Gol tunggal dicetak striker
veteran sekaligus kapten tim, Younis Mahmoud, menit ke-66.
Saat itu situasi sepakbola Indonesia masih kacau karena adanya
dualisme PSSI. Tim Garuda dilatih Nilmaizar dan hanya diperkuat
pemain-pemain Indonesia Premier League (IPL).
Logikanya, dengan hanya bermaterikan pemain-pemain IPL dan berlaga di
luar kandang Indonesia cuma kalah 0-1, harusnya sekarang dengan dihuni
pemain-pemain terbaik dari IPL dan ISL, Boaz Salossa dkk bisa membalas
kekalahan tersebut sekaligus membuka kans ke Australia 2015.
Sumber: tribunnews.com