BERITA TERKINI, Beberapa rencana politik Jokowi-JK akan
dilawan oleh Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) jika pasangan tersebut
memenangkan pemilu dan terpilih menjadi presiden. Yakni, kebijakan
politik yang dinilai mengganggu umat Islam.
"Kalau Jokowi-JK jadi presiden tentu kita sebagai rakyat akan
mendukung. Tetapi, jika rencana-rencana politik mereka selama kampanye
dilaksanakan setelah mereka menjadi presiden akan kita lawan," kata
Ketua FUUI KH Athian Ali saat dihubungi Republika, Senin (21/7).
Menurut Athian, beberapa rencana politik yang dikampanyekan Jokowi-JK
maupun timnya bertentangan dengan umat Islam. Di antaranya, soal
rencana penghapusan perda syariah di beberapa daerah kecuali di Aceh dan
melegalkan Syiah dan Ahmadiyah sebagai agama baru di Indonesia.
"Rencana politik ini yang akan kita lawan. Jadi kita bukan
mengharamkan memilih Jokowi-JK secara pribadi, tapi mengharamkan
rencana politik mereka yang seperti itu. Dan itu dinyatakan oleh
orang-orang di sekitar Jokowi-JK," katanya.
Ia mengatakan, rencana politik kubu Jokowi-JK seperti itu selain
bertentangan dengan Islam tapi juga bertentangan dengan undang-undang
negara. Misalnya, soal rencana penghapusan perda bernuansa syariah yang
didukung oleh undang-undang otonomi daerah.
Athian kembali menegaskan, keputusan FUUI ini bukan dalam agenda
dukung-mendukung calon. Karena, FUUI tak pernah masuk dalam ranah
politik praktis.
"Saya perlu pertegas, ini tidak dalam posisi dukung mendukung salah
satu calon, kami berkomitmen hanya untuk memikirkan umat, kami bersih
dari kepentingan politik praktis," ujar Athian.
Seperti diketahui, beberapa waktu sebelum pilpres, FUUI mengeluarkan
maklumat haram untuk memilih pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres mendatang.
Alasannya, pasangan itu dianggap meresahkan dan mengancam eksistensi
umat Islam. Pasangan itu juga dinilai akan berpotensi menciptakan iklim
sentimen keagamaan yang dapat bermuara pada konflik horizontal.
Penilaian itu muncul atas keputusan dan rencana politik yang selama
ini telah dinyatakan secara terbuka, baik oleh institusi maupun oleh tim
sukses bila pasangan itu berhasil terpilih. FUUI yang selama ini
menyatakan bersih dari politik praktis, kini merasa wajib untuk
memberikan pandangannya. Pihaknya menyatakan, sikap itu muncul agar umat
Islam tidak salah dalam memilih pemimpin. (src:republika.co.id)