BERITA TERKINI, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Marwan Jafar mengecam pernyataan Wakil Sekretaris Jendral PKS, Fahri
Hamzah yang menyebut Joko Widodo (Jokowi) sinting lantaran menjanjikan 1
Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Marwan mengultimatum Fahri untuk
meminta maaf dalam waktu 1x24 jam.
"Fahri Hamzah bukan politisi yang bersikap santun. Dia menghina santri dan dia harus meminta maaf 1x24 jam," kata Marwan kepada wartawan disela kegiatan mendampingi Jokowi mengunjungi Cilegon, Selasa (1/7) malam.
Marwan mengancam akan menggerakan santri di seluruh Indonesia apabila Fahri enggan meminta maaf. Dia tidak menutup kemungkinan para santri akan melakukan tindakan fisik dan mengepung kantor-kantor PKS. "Kami akan gerakan santri seluruh Indonesia dan bisa gerak secara fisik. Kami akan lakukan mobilisasi nasional mengepung kantor-kantor PKS," ancam Marwan.
Anggota tim sukses Jokowi-JK ini menuding pernyataan Fahri sebagai cermin kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa anti terhadap santri. Kubu Prabowo-Hatta dianggap Marwan lupa terhadap peran sejarah santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. "Capres cawapres di sana jelas-jelas anti santri," kecam Marwan.
Sebelumnya pada Kamis (27/6) pukul 10:40 WIB, politisi PKS Fahri Hamzah menulis dalam akun Twitter pribadinya @fahrihamzah: "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"
Kicauan Fahri tersebut kemudian dilaporkan Tim Advokasi Komite Pemenangan Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla melaporkan Fahri ke Bawaslu. Fahri dilaporkan atas dugaan pelanggaran pemilu melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden (Pilpres) Pasal 41 ayat 1 huruf C bahwa pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, dan golongan calon lain. Muhammad Akbar Wijaya. (src:republika.co.id)
"Fahri Hamzah bukan politisi yang bersikap santun. Dia menghina santri dan dia harus meminta maaf 1x24 jam," kata Marwan kepada wartawan disela kegiatan mendampingi Jokowi mengunjungi Cilegon, Selasa (1/7) malam.
Marwan mengancam akan menggerakan santri di seluruh Indonesia apabila Fahri enggan meminta maaf. Dia tidak menutup kemungkinan para santri akan melakukan tindakan fisik dan mengepung kantor-kantor PKS. "Kami akan gerakan santri seluruh Indonesia dan bisa gerak secara fisik. Kami akan lakukan mobilisasi nasional mengepung kantor-kantor PKS," ancam Marwan.
Anggota tim sukses Jokowi-JK ini menuding pernyataan Fahri sebagai cermin kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa anti terhadap santri. Kubu Prabowo-Hatta dianggap Marwan lupa terhadap peran sejarah santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. "Capres cawapres di sana jelas-jelas anti santri," kecam Marwan.
Sebelumnya pada Kamis (27/6) pukul 10:40 WIB, politisi PKS Fahri Hamzah menulis dalam akun Twitter pribadinya @fahrihamzah: "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"
Kicauan Fahri tersebut kemudian dilaporkan Tim Advokasi Komite Pemenangan Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla melaporkan Fahri ke Bawaslu. Fahri dilaporkan atas dugaan pelanggaran pemilu melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden (Pilpres) Pasal 41 ayat 1 huruf C bahwa pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, dan golongan calon lain. Muhammad Akbar Wijaya. (src:republika.co.id)