BERITA TERKINI, Warga sipil Palestina di Gaza menderita
sejak agresi Israel dimulai. Sekitar 100 orang tewas pada hari Minggu.
Presiden Mahmoud Abbas mengatakan kematian di daerah Shejaiya
merupakan pembunuhan besar-besaran. Banyak saksi yang melihat
mayat-mayat wanita tua dan anak-anak korban kekejian Israel tergeletak
di sepanjang.
Di Rumah Sakit Shifa, para korban ditampung sehingga rumah sakit ini
benar-benar kelebihan beban akibat banyaknya korban serangan militer
israel yang terjadi secara terus menerus. ''Terutama untuk bangsal
darurat,'' "kata dokter asal Norwegia, Mads Gilbert, seperti dikutip Arabnews.
Angkatan Darat Israel mengatakan 13 tentara tewas dalam pertempuran di dalam kantong tersebut pada hari Minggu.
Sementara itu, PBB memperingatkan bahwa mereka kehabisan persediaan
untuk membantu lebih dari 50.000 warga Palestina yang telah mencari
perlindungan.
Kepala Liga Arab di Kairo, Nabil Elaraby, menggambarkan serangan
Israel sebagai kejahatan perang. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip
Erdogan, menyatakan sekutu NATO-nya AS terlibat dalam serangan Israel
di Gaza.
''Jika Amerika masih mengatakan Israel menggunakan haknya untuk
membela diri, Amerika perlu terlibat dalam kritik diri," kata Erdogan
kepada saluran berita TGRT. (src:republika.co.id)