BERITA TERKINI, Redaktur dan penulis tabloid Obor
Rakyat, Darmawan Sepriyossa, mengemukakan pendapatnya jika calon
presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) berhasil menjadi pemenang
pilpres 2014. Ia menghormati hasil tersebut dan tetap bersikap kritis
jika memang Jokowi menjadi presiden.
"Kita harus menghormati pilihan rakyat Indonesia. Siapa pun yang
terpilih, ada izin Allah di sana. Tentu, sebagai orang yang beriman,
kita harus percaya, ada kebaikan di dalamnya. Tinggal kita bisa
mengambil hikmahnya, dan mengefektifkan kebaikan apapun itu," kata
Darmawan kepada Republika, Senin (21/7).
Darmawan berharap, saat Jokowi menjadi presiden, bisa bersikap adil.
Karena, sikap tersebut yang selama ini dinilainya langka dari
kepemimpinan banyak negara termasuk Indonesia.
Darmawan juga menegaskan, selama Jokowi menjadi presiden, ia akan
mempertahankan sikap kritisnya sebagai seorang jurnalis. Baginya,
jurnalis harus memiliki dua sikap utama yakni sikap krits dan
keingintahuan yang besar. "Kalau dua hal itu tak menjadi dasar seorang
jurnalis, berhentilah menjadi jurnalis," katanya.
Menurut Darmawan, penetapannya sebagai tersangka oleh kepolisian
karena menjadi penulis Obor Rakyat yang diduga berisi fitnah terhadap
Jokowi, adalah sebuat resiko sikap kritis seorang jurnalis. "Ini
konsekwensinya, kan tidak semua orang menerima kritikan," kata Darmawan.
Seperti yang diketahui, Mabes Polri telah menetapkan Pemimpin Redaksi
Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi, dan redakturnya, Darmawan Sepriyossa,
sebagai tersangka. Keduanya dinyatakan melanggar Undang-Undang tentang
Pers karena dianggap tak berbadan hukum.
Isi tabloid Obor Rakyat yang ditulis Darmawan juga disebut-sebut
banyak berisi fitnah terhadap Jokowi. Hal tersebut membuat kubu Jokowi
merasa dirugikan dan beranggapan elektabilitas Jokowi jatuh karena isi
tabloid tersebut. (src:republika.co.id)