BERITA TERKINI, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bersama kelompok
pendukungnya diisukan setengah hati mendukung pasangan capres Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
Bahkan, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu dikabarkan tengah didekati Prabowo Subianto untuk dipinang masuk ke kabinet.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengatakan, bila isu itu benar maka akan menjadi tragedi politik di tubuh PDIP. Boleh jadi, kebesaran partai banteng bakal terpengaruh.
"Jika memang isu ini terkonfirmasi, saya kira ini bakal menjadi tragedi politik di tubuh PDIP," katanya melalui keterangan kepada redaksi, Selasa malam (1/7).
Menurut Idil, adanya isu tersebut sangat mengganggu semangat tim pemenangan Jokowi-JK. Apa sebab, di saat semua sedang berjibaku memenangkan pasangan itu justru ada kader yang merupakan lingkaran inti di PDIP mbalelo terhadap keputusan partai.
"Bila benar, apa yang dilakukan Puan tentu sangat kontraproduktif dengan upaya memenangkan Jokowi sebagai capres yang diusung oleh PDIP," ungkapnya.
Padahal, lanjut Idil, Pilpres 2014 adalah momentum bagi PDIP untuk kembali ke panggung kekuasaan, setelah 10 tahun menjadi partai oposisi. Puan yang juga ketua Bappilu PDIP bisa dituding pengkhianat karena justru menggembosi dari dalam dan merapat ke kubu lawan.
Timbulnya isu seperti itu ditengarai lantaran ada pihak-pihak yang setengah hati mendukung Jokowi-JK. Ditambah lagi, saat ini, elektabilitas pasangan Jokowi-JK cenderung stagnan.
"Saya melihat elektabilitas Jokowi-JK cenderung stagnan disebabkan oleh mesin politik koalisi partai pengusung tak terkonsolidasi dengan baik. Terutama di grass root, ditambah persoalan pola kampanye yang dilaksanakan tak banyak inovasi," jelas Idil.
Lebih jauh, kata Idil, sangat mungkin stagnansi elektabilitas Jokowi-JK berhubungan erat dengan isu kekisruhan internal PDIP. Atau kabar soal Puan yang akan dipinang masuk kabinet Prabowo Subianto. Karenanya, dia berharap, partai banteng dapat membuktikan ketidakbenaran isu tersebut.
"Saya kira perlu dibuktikan lebih jauh seberapa signifikan isu itu menjadi penyebabnya," demikian Idil. (src:rmol.co)
Bahkan, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu dikabarkan tengah didekati Prabowo Subianto untuk dipinang masuk ke kabinet.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengatakan, bila isu itu benar maka akan menjadi tragedi politik di tubuh PDIP. Boleh jadi, kebesaran partai banteng bakal terpengaruh.
"Jika memang isu ini terkonfirmasi, saya kira ini bakal menjadi tragedi politik di tubuh PDIP," katanya melalui keterangan kepada redaksi, Selasa malam (1/7).
Menurut Idil, adanya isu tersebut sangat mengganggu semangat tim pemenangan Jokowi-JK. Apa sebab, di saat semua sedang berjibaku memenangkan pasangan itu justru ada kader yang merupakan lingkaran inti di PDIP mbalelo terhadap keputusan partai.
"Bila benar, apa yang dilakukan Puan tentu sangat kontraproduktif dengan upaya memenangkan Jokowi sebagai capres yang diusung oleh PDIP," ungkapnya.
Padahal, lanjut Idil, Pilpres 2014 adalah momentum bagi PDIP untuk kembali ke panggung kekuasaan, setelah 10 tahun menjadi partai oposisi. Puan yang juga ketua Bappilu PDIP bisa dituding pengkhianat karena justru menggembosi dari dalam dan merapat ke kubu lawan.
Timbulnya isu seperti itu ditengarai lantaran ada pihak-pihak yang setengah hati mendukung Jokowi-JK. Ditambah lagi, saat ini, elektabilitas pasangan Jokowi-JK cenderung stagnan.
"Saya melihat elektabilitas Jokowi-JK cenderung stagnan disebabkan oleh mesin politik koalisi partai pengusung tak terkonsolidasi dengan baik. Terutama di grass root, ditambah persoalan pola kampanye yang dilaksanakan tak banyak inovasi," jelas Idil.
Lebih jauh, kata Idil, sangat mungkin stagnansi elektabilitas Jokowi-JK berhubungan erat dengan isu kekisruhan internal PDIP. Atau kabar soal Puan yang akan dipinang masuk kabinet Prabowo Subianto. Karenanya, dia berharap, partai banteng dapat membuktikan ketidakbenaran isu tersebut.
"Saya kira perlu dibuktikan lebih jauh seberapa signifikan isu itu menjadi penyebabnya," demikian Idil. (src:rmol.co)