BERITA TERKINI, Israel memulai lagi serangan udara
terhadap Gaza pada Selasa (15/7) setelah Hamas, musuhnya dari Palestina,
menolak satu gencatan senjata. Untuk kali pertama, puluhan roket yang
ditembakan Hamas ke perbatasannya membunuh seorang warga Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan tentara akan
memperluas dan mengintensifkan"operasinya di Gaza setelah Hamas menolak
proposal gencatan senjata Mesir.
Serangan-serangan terbaru Israel membunuh dua warga Gaza, menaikkan
jumlah korban meninggal menjadi 194 orang dalam kekerasan yang telah
berlangsung delapan hari, kata sumber-sumber medis.
"Warga Israel itu meninggal dalam serangan roket atas wilayah Israel dekat Erez yang berseberangan dengan Gaza," kata tentara.
Sayap bersenjata Hamas, Ezzedine al-Qassam menyataan pihaknya
melancarkan serangan tersebut. Warga yang berusia 38 tahun itu sedang
membawa makanan untuk tentara yang betugas di kawasan itu.
Peristiwa itu terjadi setelah kabinet keamanan Israel menyatakan
Selasa pagi pihaknya menerima satu proposal Mesir bagi gencatan senjata.
Tapi pejabat-pejabat Hamas menyatakan mereka tidak diajak berkonsultasi
mengenai proposal itu dan tidak akan menghentikan serangan tanpa suatu
perjanjian penuh termasuk konsesi Israel.
Sayap bersenjata gerakan itu terus menembakkan puluhan roket ke
Israel. Tentara Israel mengumumkan pihaknya memulai lagi
serangan-serangan udara, setelah para militan menembakkan 47 roket dari
Gaza.
"Ini akan lebih baik diselesaikan secara diplomatik, itu yang kami
coba lakukan ketika kami menerima proposal gencatan senjata Mesir hari
ini," kata Netanyahu. "Tetapi Hamas memberi kami tidak ada pilihan
selain memperluas dan mengintensifkan serangan terhadapnya". (src:republika.co.id)