POHUWATO ONLINE, ISTAMBUL -- Sebanyak 5.000 pemrotes menyerang
kantor Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Istambul dengan
menggunakan batu pada Sabtu (1/6) malam. Akibatnya, tujuh orang polisi
cedera.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Xinhua, lemparan batu dari para pemrotes menyebabkan sebagian kaca jendela di kantor Erdogan, pecah. Pasukan polisi khusus bergegas ke lokasi dan menggunakan gas air mata serta semprotan air bertekanan tinggi untuk membubarkan pemrotes.
Pemrotes juga membakar beberapa kendaraan polisi dan kantor polisi, dan pada saat yang sama menyerang kendaraan stasiun televisi Turki sebab sebagian saluran TV nasional tidak meliputi protes di Istanbul. Menurut laporan Xinhua yang dikutip, Sabtu (2/6), sebanyak 30 ribu demonstran masih berkumpul di Bundaran Taksim dan Taman Gaze.
Pada Sabtu pagi, lebih dari 50 ribu pengunjuk-rasa berkumpul di Bundara Taksim, saat protes lima-hari guna menentang penghancuran satu taman berkorban jadi gerakan anti-Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Demonstrasi di seluruh Turki tersebut meletus setelah polisi membubarkan aksi damai pada Jumat (31/5) guna menentang penghancuran bundaran itu.
Sebanyak 12 pemrotes cedera dan sedikitnya 63 orang ditahan selama penyerbuan oleh petugas keamanan, kata Kantor Gubernur Istanbul. Pemrotes yang marah pada Sabtu, selama protes mereka di Istanbul dan kota besar lain di Turki, menuntut Erdogan mundur, dan menyebut pemerintahnya sebagai "pemerintah fasis". Polisi akhirnya mundur dari Bundaran Taksim di Istanbul Tengah pada Sabtu petang.
Sumber: Republika Online
Seorang saksi mata mengatakan kepada Xinhua, lemparan batu dari para pemrotes menyebabkan sebagian kaca jendela di kantor Erdogan, pecah. Pasukan polisi khusus bergegas ke lokasi dan menggunakan gas air mata serta semprotan air bertekanan tinggi untuk membubarkan pemrotes.
Pemrotes juga membakar beberapa kendaraan polisi dan kantor polisi, dan pada saat yang sama menyerang kendaraan stasiun televisi Turki sebab sebagian saluran TV nasional tidak meliputi protes di Istanbul. Menurut laporan Xinhua yang dikutip, Sabtu (2/6), sebanyak 30 ribu demonstran masih berkumpul di Bundaran Taksim dan Taman Gaze.
Pada Sabtu pagi, lebih dari 50 ribu pengunjuk-rasa berkumpul di Bundara Taksim, saat protes lima-hari guna menentang penghancuran satu taman berkorban jadi gerakan anti-Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Demonstrasi di seluruh Turki tersebut meletus setelah polisi membubarkan aksi damai pada Jumat (31/5) guna menentang penghancuran bundaran itu.
Sebanyak 12 pemrotes cedera dan sedikitnya 63 orang ditahan selama penyerbuan oleh petugas keamanan, kata Kantor Gubernur Istanbul. Pemrotes yang marah pada Sabtu, selama protes mereka di Istanbul dan kota besar lain di Turki, menuntut Erdogan mundur, dan menyebut pemerintahnya sebagai "pemerintah fasis". Polisi akhirnya mundur dari Bundaran Taksim di Istanbul Tengah pada Sabtu petang.
Sumber: Republika Online