POHUWATO ONLINE, DOHA -- Taliban membuka kantor politik di Doha,
Qatar, pada Selasa. Sementara, Washington menyatakan pihaknya berharap
memulai pembicaraan dengan musuhnya dari Afghanistan itu di ibu kota
Qatar dalam beberapa hari ke depan.
Taliban melakukan pemberontakan melawan pasukan pimpinan Amerika Serikat sejak pemerintahannya di Kabul digulingkan setelah serangan di AS pada 11 September 2001. Mereka janji tak akan pernah membiarkan wilayah Afghanistan digunakan untuk mengancam satu negara asing.
''Para wakil Taliban dan pejabat Qatar membuka 'Biro Politik Emirat Islam Afghanistan' di Doha,'' kata seorang fotografer kantor berita Prancis AFP.
''Kantor itu dimaksudkan untuk membuka dialog dengan masyarakat internasional dan kelompok-kelompok Afghanistan bagi solusi damai di Afghanistan,'' kata Mohammed Naim, juru bicara kantor 'Biro Politik Emirat Islam Afghanistan' di Doha, kepada wartawan.
AS menyambut baik keputusan Taliban membuka kantor itu. "Saya pikir Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan pertama dengan Taliban setelah selama beberapa tahun dalam beberapa hari mendatang di Doha," kata pejabat AS kepada wartawan.
Pejabat itu membenarkan bahwa Washington juga akan menggunakan kantor tersebut untuk berkomunikasi dengan para gerilyawan Afghanistan itu yang masih bertempur melawan pasukan NATO pimpinan AS dan pasukan Afghanistan. ''Ini merupakan "permulaan dari jalan yang sangat sulit,'' katanya.
Sumber: Republika Online
Taliban melakukan pemberontakan melawan pasukan pimpinan Amerika Serikat sejak pemerintahannya di Kabul digulingkan setelah serangan di AS pada 11 September 2001. Mereka janji tak akan pernah membiarkan wilayah Afghanistan digunakan untuk mengancam satu negara asing.
''Para wakil Taliban dan pejabat Qatar membuka 'Biro Politik Emirat Islam Afghanistan' di Doha,'' kata seorang fotografer kantor berita Prancis AFP.
''Kantor itu dimaksudkan untuk membuka dialog dengan masyarakat internasional dan kelompok-kelompok Afghanistan bagi solusi damai di Afghanistan,'' kata Mohammed Naim, juru bicara kantor 'Biro Politik Emirat Islam Afghanistan' di Doha, kepada wartawan.
AS menyambut baik keputusan Taliban membuka kantor itu. "Saya pikir Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan pertama dengan Taliban setelah selama beberapa tahun dalam beberapa hari mendatang di Doha," kata pejabat AS kepada wartawan.
Pejabat itu membenarkan bahwa Washington juga akan menggunakan kantor tersebut untuk berkomunikasi dengan para gerilyawan Afghanistan itu yang masih bertempur melawan pasukan NATO pimpinan AS dan pasukan Afghanistan. ''Ini merupakan "permulaan dari jalan yang sangat sulit,'' katanya.
Sumber: Republika Online