BERITA TERKINI, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
di hadapan ribuan kader partai dalam kampanye terbuka di Lapangan
IREKAP, Cilodong, Depok, Jumat (21/3/2014) menuturkan bahwa dirinya
banyak dikritik karena menyebut-nyebut keberhasilan Partai Golkar selama memimpin di Indonesia pada masa Orde Baru.
"Banyak yang kritik saya di koran, padahal selama dipimpin Golkar 32
tahun baik atau tidak?," ujar Ical disambut koor setuju dari para
peserta kampanye.
Menurut Ical, justru bukti keberhasilan Partai Golkar selama 32 tahun merupakan bukti tak terbantahkan dan alasan untuk kembali menempatkan Golkar untuk memimpin Indonesia.
"Golkar partai yang pengalaman memimpin Indonesia," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah pengamat menyebut parpol yang
'menjual' nama mantan Presiden Soeharto dalam kampanyenya sebagai partai
yang tidak kreatif dan inovatif. Parpol tersebut dianggap hanya mengais
barang lama saja.
Hal tersebut dikatakan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), Indria Samego, dimana menurutnya parpol yang
membawa-bawa nama Soeharto dalam kampanyenya sebagai partai yang tidak
memiliki inovasi.
“Partai yang seperti ini adalah partai yang tidak inovasi, tidak
kreatif. Mereka seperti mengais-ngais barang lama saja. Mereka tidak
menyadari bahwa kemenangan masa lalu partainya bukan karena partainya
hebat, tapi karena permainan kekuasaan, pemaksaan politik,” beber
Indria, Kamis (20/3/2014).
Ia menambahkan, saat ini para pemilih sudah cerdas dan kritis.
Menurutnya dalam kenyataannya, masyarakat tidak rindu dengan suasana
Orde Baru rezim pemerintahan Presiden Soeharto seperti yang
dikampanyekan oleh parpol tersebut.
"Parpol ini tidak melakukan pendidikan politik yang baik, karena
parpol seolah-olah coba membuat masyarakat rindu dengan suasana Orde
Baru. Padahal kenyataannya tidak seperti itu," tukasnya. (src:tribunnews.com)