BERITA TERKINI, Kelaparan di tengah kepungan banjir yang melanda 645 rumah di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Sri Endang (45) ditemukan pingsan tak sadarkan diri di dalam rumahnya, di RT 4, RW 3, Cipinang Melayu, Sabtu (29/3/2014) siang.
Beruntung Endang ditemukan warga yang berupaya mengevakuasi warga lainnya yang masih bertahan di dalam rumah.
Muchtar, Ketua RW 03 Kelurahan Cipinang Melayu, menjelaskan Sri Endang langsung dievakuasi ke posko pengungsian di Kantor RW 3 Cipinang Melayu. Di posko ini, akhirnya Sri Endang sadar.
"Setelah agak sadar, dia mengaku kelaparan sehingga pingsan di dalam
rumah," kata Muchtar kepada Warta Kota melalui sambungan telepon, Sabtu
(29/3/2014).
Mengetahui hal ini, kata Muchtar, ia bersama warga di posko
pengungsian langsung memberikan makanan kepada Sri. "Katanya sejak
banjir kemarin malam, dia belum makan sampai siang ini," ujar Muchtar.
Muchtar menuturkan sejak banjir melanda 7 RW di Cipinang Melayu, Jumat (28/3/2014) malam, belum ada bantuan makanan maupun obat-obatan dari Pemkot Administrasi Jakarta Timur.
"Warga membuat makanan sendiri dan dari bantuan warga lain yang gak terkena banjir," ujar Muchtar.
Ia menjelaskan sebanyak 645 rumah di 7 RW di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur masih tergenang banjir antara 50 cm sampai 1,5 meter, Sabtu (29/3/2014) siang ini.
Banjir melanda pemukiman warga yang dilintasi Kali Sunter sejak Jumat
(28/3/2014) sore sekira pukul 17.30. Luapan air Kali Sunter terjadi
akibat hujan deras yang melanda Jakarta Timur
dan sekitarnya, Jumat sore. Pada Sabtu siang ini, kata Muchtar, walau
terik panas matahari cukup menyengat genangan air di pemukiman warga
masih setinggi rata-rata sekitar 1 meter.
Menurut Muchtar, 645 rumah yang tergenang banjir berada di 7 RW di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar yakni RW 3, RW 4, RW 5, RW 9, RW 10, RW 11 dan RW 12.
"Dari 645 rumah ada sekitar 972 warga yang menjadi korban banjir,
sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing," kata Muchtar
kepada Warta Kota, Sabtu (29/3/2014).
Ia mengatakan posko pengungsian dibuka secara swadaya di Kantor RW
03, dan di Masjid Al Muqarobin tak jauh dari pemukiman warga yang
dilanda banjir.
"Beberapa warga sejak semalam dievakuasai oleh masyarakat sendiri.
Sampai siang ini total pengungsi ada 325 warga di dua posko pengungsian
itu," kata Muchtar.
Muchtar tetap berharap ada bantuan makanan dari Pemkot Jakarta Timur terutama untuk makan malam nanti, karena diperkirakan air baru akan surut Sabtu tengah malam.
"Itupun kalau tidak hujan di sini atau hujan di Depok. Kalau hujan, maka bukannya surut tapi makin tinggi," ujar dia.
Menurut Muchtar banjir di wilayahnya karena normalisasi Kali Sunter
terbengkalai dan tidak tuntas. Selain itu beberapa saluran air
penghubung yang menghantarkan air dari Kali Sunter ke Kanal Banjir Timur
(KBT) juga terjadi pedangkalan dan tertutup sampah serta lumpur.
"Jadinya pemukiman kami selalu banjir jika ada hujan. Bahkan jika di
sini gak hujan tapi di Bogor dan Depok hujan, maka pemukiman kami juga
banjir karena Kali Sunter meluap," kata Muchtar. (src:tribunnews.com)