BERITA TERKINI, Anas Urbaningrum
menyelesaikan pemeriksaannya sebagai tersangka tindak pidana pencucian
uang di kantor KPK, Jakarta, Jumat (21/3/2014) petang.
Keluar markas Abraham Samad Cs sekitar pukul 18.50 WIB, mantan Ketua Umum Partai Demokrat
(PD) itu menyatakan bahwa dirinya sudah meberikan keterangan kepada
penyidik KPK ihwal pendanaan kongres PD di Bandung tahun 2010 dan
mengenai gratifikasi mobil Harrier.
Tidak hanya terkait kasus yang
menjeratnya, Anas juga mengklaim kembali memberikan data kepada KPK
ihwal dugaan 'skandal Pilpres 2009'. Utamanya mengenai dana pencalonan
Presiden.
"Data itu tentang hasil audit Akuntan Independen tentang
penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pilpres 2009," kata Anas di
halaman kantor KPK.
Data itu, lanjut Anas, dinilai akan membongkar
skandal salah satu calon presiden pada Pilpres 2009, yang menghimpun
dananya dengan langkah yang curang.
"Dari data awal itu tampak
bahwa dari daftar penyumbang, apakah itu perseorgan atau korporasi yang
jumlah totalnya Rp 232 miliar. Itu ada sebagian data penyumbang
perseorgan dan korporasi yang sesunguhnya tidak nyumbang atau hanya
dipakai namanya saja," kata Anas.
Sehingga menurutnya patut KPK
menelusuri lebih jauh bahan-bahan yang telah ia berikan itu. Anas
sendiri enggan menyebut terang kepada wartawan siapa sosok Capres pada
Pilpres 2009 itu yang diduga telah melakukan kecurangan dalam menghimpun
dana.
Mantan Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam itu hanya meminta
agar KPK menindaklanjutinya. Sebab, klaim dia, laporan yang diberikan
merupakan data valid yang dimiliki pihaknya. Bahkan, dia menjamin data
itu juga akan berhubungan dengan hilangnya dana dari skandal Bank Century.
"Jadi
itu patut diduga bahwa laporan itu layak untuk diselidiki. Makanya saya
informasikan data awalnya kepada KPK. Tinggal KPK tindaklanjuti. Karena
daftar penyumbang itu sesungguhnya tidak menyumbang. Berarti kan ada
sumber dana lain, yang sesungguhnya itulah yang perlu diselidiki.
Termasuk tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan
kasus Bank Century atau tidak," imbuhnya. (src:tribunnews.com