BERITA TERKINI, Semenjak diputuskan sebagai calon presiden, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jarang berkampanye bersama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Seperti pada kampanye terbuka kemarin, Jokowi berada di Lampung sedangkan Megawati di Bali.
Dalam
kampanye terbuka di Bali, Megawati mengungkapkan alasannya tidak
bersama Jokowi. "Jokowi tidak sama saya, kita pisah saja, jangan bareng,
dia kesana, saya kesini," kata Megawati di Lapangan bola Kopral I Wayan
Surem, Desa Blahkiuh, Badung, Bali, Sabtu (22/3/2014).
Megawati
beralasan dengan tidak kampanye bersama maka PDIP bekerja keras
mendapatkan 20 persen suara nasional. Angka itu diperlukan agar PDIP
dapat mengusung calon presiden internal.
Magawati pun mengingatkan
masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada 9 April 2014. "Jadi engga
perlu pikir-pikir. Jangan golput, saya tidak senang (golput), orang itu
arogan, saya tidak mau betul (golput)," tegas Megawati.
Megawati
menegaskan sebagai Warga Negara Indonesia, setiap orang memiliki hak dan
kewajiban. Kewajiba mereka memberikan suaranya dalam pemilihan umum.
Ia
juga mengingatkan akan kecurangan dalam pemilu. Setidaknya ada tiga
hal. Pertama, ketika KPU tidak netral dengan permainan intelejen. Lalu
politik uang saat pemilu.
"Perhitungan mesin IT dibuat sedemikian rupa dari dulu lalu dianggap rakyat tidak mengerti," ungkapnya. (src:tribunnews.com)