BERITA TERKINI, Dari tabel ranking yang diriliis FIFA,
Sabtu (15/3/2014) , Indonesia berhasil duduk di peringkat 154 dengan
128 poin. Ini artinya Indonesia naik empat tingkat dari posisi
sebelumnya.
Adanya kenaikan belum membuat Indonesia menjadi negara nomor satu di persepakbolaan Asia Tenggara dalam hal peringkat FIFA. Masih ada lima negara lain yang mengungguli Indonesia, di antaranya Vietnam pada peringkat FIFA urutan 125, Filipina menempati peringkat 130, Malaysia di ranking 141, Thailand di peringkat, 148 dan Singapura di posisi 149.
Atas
hal itu, anggota Komisi VI DPR-RI, Yusyus Kuswandhana SH, berpendapat
sebenarnya Indonesia bisa lebih baik dan berada di peringkat yang lebih
tinggi, bila PSSI dengan mengikutsertakan pemerintah melalui Kemenpora
melakukan banyak pelatihan, pencarian bakat, dan leadership yang baik.
“Kalau
semua memahami, pada akhirnya ratusan pemain sepakbola di Indonesia
bisa dikerucutkan untuk dididik menjadi pemain yang tangguh dan mampu
menembus dunia internasional. Sekarang naik peringkat, ini jelas ada
peningkatan. Tapi Indonesia belum bisa dikatakan tangguh. Indonesia
pasti bisa memiliki pemain tangguh seperti negara lain. Dan kalau bisa
jadikan olahraga sebagai profesi seperti yang dilakukan di Negara lain,
bukan sekedar pekerjaan sampingan. Tentu saja dengan honorarium yang
sesuai. Jadi, kenaikan peringkat itu jangan dijadikan jaminan Indonesia
akan lebih baik nantinya,” kata pria yang kembali mencaled lewat Partai
Demokrat di Dapil Jawa Barat 9 itu.
Adapun anggota Komisi IV DPR-RI, Anton Sukartono Suratto menyebut, meski saat ini berada di bawah kelima negara lain di ASEAN, Indonesia masih punya banyak pelaung dan kesempatan memperbaiki peringkat.
“Jangan
kecil hati, karena satu tahun terakhir ini Timnas U-23 berhasil merebut
medali perak Sea Games di Myanmar dan PSSI U-19 berhasil lolos dari
penyisihan grup dengan menyingkirkan Korea Selatan dan maju ke Piala
Asia 2015 nanti,” papar Anton.
Dikatakan Anton, Indonesia dengan
Timnas Senior-nya memang gagal total dalam kualifikasi Piala Asia 2015
karena kalah bersaing dengan Arab Saudi, China, dan Irak.
“Inilah yang membuat peringkat Indonesia di FIFA
anjlok. Sebabnya adalah kurangnya uji coba internasional. Dengan
melakukan banyak uji coba internasional, minimal bisa memperkaya
pengalaman timnas kita dan bukan tidak mungkin akan naik peringkat lebih
tinggi,” katanya. (src:tribunnews.com)