BERITA TERKINI, Satu peristiwa yang dilaporkan nyaris berujung maut menimpa seorang calon anggota legislatif (caleg) DPRA dari Partai NasDem
bernama Muslim alias Cut Lem. Laki-laki yang bertempat tinggal di
Lorong Bale Krueng, Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota tersebut
mengaku diculik, dianiaya, dan dimasukkan ke karung goni yang
menggunakan pemberat. Diduga komplotan pelaku berusaha menghabisi Cut
Lem dengan cara melemparkan ke sungai.
Cut Lem yang diwawancarai Serambi (Tribunnews.com Network)
di Ruang Rawat Inap RS PTPN I Langsa, mengatakan, peristiwa itu terjadi
Sabtu (15/3/2014) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Waktu itu, dia
baru saja tiba di rumahnya dengan mengendarai sepeda motor dari rumah
rekannya sesama caleg NasDem di Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan
Langsa Barat.
Ketika hendak masuk rumah, mendadak diadang dua pria berhelm menggunakan sepeda motor yang menggunakan senjata api laras pendek.
Dibawah todongan pistol, Cut Lem diajak naik sepeda motor pelaku.
Kepala dan wajah korban ditutup oleh pelaku dengan kain sarung kemudian
sepeda motor mengarah ke Jembatan Titi Camat.
Menurut perkiraan Cut Lem, setibanya di persimpangan jalan menuju
Unsam dan STAIN Zawiyah Cot Kala, Gampong Meurandeh, Kecamatan Langsa
Lama, sepeda motor yang membawanya mengarah ke kanan yaitu Gampong
Sidodadi dan berhenti di sebuah rumah. Di sana Cut Lem dipukul dengan
kayu balok hingga pingsan.
"Saya tak tahu lagi apa yang terjadi tetapi saya menduga di rumah
itulah pelaku mengganti kendaraan dari sepeda motor ke mobil. Sebab,
ketika tersadar, saya sudah berada di dalam mobil jenis minibus namun
saya tak tahu mobil apa," ujar Cut Lem.
Saat tersadar, Cut Lem merasakan sakit yang luar biasa. Kepala dan
bagian mukanya dilakban, tangan diikat ke belakang, kaki juga terikat.
Sebagian tubuhnya dimasukkan ke goni yang diisi batu untuk pemberat.
"Dari cara mereka memperlakukan saya, hampir bisa dipastikan adalah
untuk target membunuh, dan kemungkinan saya akan dilemparkan ke sungai,"
kata Cut Lem yang terlihat masih sangat trauma.
Dalam keadaan sudah tersadar, Cut Lem berusaha menguping gerak-gerik
dan pembicaraan orang dalam mobil yang diyakini berjumlah lebih satu
orang. Salah satu isi pembicaraan yang sempat didengar Cut Lem adalah
pintu belakang mobil yang belum tertutup rapat.
Mendengar informasi itu, dengan sekuat tenaga Cut Lem merapatkan
tubuhnya ke pintu. Lalu, dengan sisa-sisa kekuatan, dia dorong pintu
tersebut hingga terbuka dan dia pun melompat ke luar. Lokasi korban
melompat adalah di sekitar Jalan Lingkar PTPN I Langsa, antara Gampong
Karang Anyar-Gampong Lengkong, Kecamatan Langsa Baro.
Mengetahui korban melompat, mobil pelaku langsung berhenti.
Untungnya, pada saat bersamaan melintas sebuah sepeda motor sehingga
pelaku lebih memilih kabur, meski pada akhirnya pengemudi sepeda motor
tidak melihat korban.
“Saya terus berupaya sekuat tenaga sambil mengesotkan tubuh ke
pinggir jalan dan kemudian bersembunyi di balik pohon sawit yang ada di
pinggir jalan lingkar itu. Pelaku tidak berusaha mencari,” kata Cut Lem.
Usai azan subuh, Cut Lem masih terus berusaha membebaskan diri dari
ikatan sambil terus keluar ke badan jalan. Selanjutnya, dalam keremangan
pagi, seorang security melintas dan melihatnya. Korban langsung
ditolong oleh security tersebut dan selanjutnya dibawa ke RS Cut Meutia
PTPN I Langsa.
Kabar penculikan disertai upaya pembunuhan caleg NasDem tersebut
merebak cepat di kalangan masyarakat termasuk pimpinan partai dan
rekan-rekan korban sesama caleg. Pihak kepolisian pun turun tangan
melakukan pengusutan.
Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPW NasDem Aceh, Auzir Fahlevi SH kepada Serambi,
Sabtu (15/3/2014) mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa caleg
DPRA dari NasDem atas nama Muslim dari Dapil 7 (Langsa dan Tamiang).
"Kami melihat kasus-kasus kekerasan yang menimpa kader Partai NasDem
lebih didasari pada aspek politis semata, tetapi kami tidak bisa
menyimpulkan terlalu jauh karena menghargai proses hukum yang tengah
dilakukan oleh pihak kepolisian," kata Auzir. (src:tribunnews.com)