BERITA TERKINI, Militer Korea Selatan hari ini mengatakan
pihaknya telah menanggapi atas mendaratnya peluru aktif di perairan
mereka setelah ditembakkan dari senjata Korea Utara. Ini membuat kedua
belah pihak saling 'jual-beli' tembakan di sepanjang perbatasan laut
mereka yang menjadi sengketa.
"Beberapa peluru ditembakkan Korea Utara jatuh di daerah kami dan
pihak kami menanggapi dengan tembakan," kata seorang juru bicara untuk
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dilansir stasiun televisi Al
Arabiya, Senin (31/3).
Tidak ada indikasi bahwa kedua sisi melepaskan tembakan pada sasaran tertentu atau apapun.
Pejabat mengatakan para penduduk di pulau Baengnyeong yang
dikendalikan Korea Selatan telah dibawa ke tempat penampungan sebagai
tindakan perlindungan. Pulau ini dekat dengan perbatasan maritim.
"Kami meminta semua penduduk mengungsi ke tempat penampungan
sekarang, dan beberapa sudah melakukannya," ujar seorang pejabat dari
balai kota di pulau itu kepada AFP.
Pyongyang memang kerap melakukan tes tembakan artileri dan rudalnya
ke laut, tapi merupakan hal langka bagi Korea Utara untuk mengungkapkan
rencana pelatihan tersebut terlebih dahulu. Wakil Juru Bicara
Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Wee Yong-sub, mengatakan pesan
dari Korea Utara ini adalah upaya 'bermusuhan' untuk meningkatkan
ketegangan di Semenanjung Korea.
"Tidak ada peluru dari kedua sisi ditembakkan ke daratan atau
instalasi militer," kata seorang pejabat dari Kepala Staf Gabungan Korea
Selatan, seperti dikutip Associated Press.
Peristiwa baku tembak ini mengikuti insiden dari Pyongyang
sebelumnya, dengan membuat pengumuman tidak biasa yang menyebut Korea
Utara akan melakukan latihan tembakan, sebuah tindakan yang dilihat
sebagai ekspresi frustrasi dari Pyongyang dalam membuat sedikit kemajuan
dalam dorongannya baru-baru ini untuk mendapatkan bantuan dari luar.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah meningkatkan ancaman
retorika dan melakukan serangkaian peluncuran roket dan rudal balistik
yang dianggap tindakan protes terhadap latihan militer tahunan musim
semi yang dilakukan oleh Seoul dan Washington. Korea Utara menyebut
latihan bersama Korea Selatan dan Amerika itu sebagai persiapan untuk
penyerbuan, meski pihak sekutu mengatakan itu merupakan latihan rutin
dan sikap defensif.
Pyongyang kemarin mengancam akan melakukan uji coba nuklirnya yang
keempat di beberapa titik, meskipun Seoul mengatakan tidak ada
tanda-tanda pengujian itu dengan segera.
Setelah pengumuman sebelumnya dari Korea Utara pada hari ini yang
menyebut pihaknya akan melakukan latihan tembakkan di tujuh wilayah di
utara batas laut, Korea Selatan langsung merespon dengan mengatakan
pihaknya akan bereaksi jika diprovokasi. (src:merdeka.com)