BERITA TERKINI, Sepanjang Selasa (14/1/2014), Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus sekurangnya 30 kali. Letusan disertai pula dengan luncuran awan panas.
"Masyarakat yang berada di bawah radius 5 kilometer dari kaki Gunung Sinabung
tersebut harus mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menjaga
hal-hal yang tidak diingini," tutur Koordinator Media Center
Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, saat
dihubungi dari Medan, Selasa malam.
Jhonson mengatakan luncuran
awan panas yang menyertai letusan pun semakin sering terjadi dengan
jarak luncuran semakin jauh. Bila sebelumnya luncuran awan panas
mencapai jarak 3 kilometer dari kawah gunung, pada Selasa jaraknya
mencapai kisaran 4 sampai 5 kilometer ke arah Tenggara.
Pengungsi terus bertambah
Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung
yang sudah berlangsung berbulan-bulan juga terus bertambah. Per Selasa,
jumlah pengungsi tercatat 26.088 orang dari 8.103 kepala keluarga.
Sehari sebelumnya, Senin (13/1/2014), pengungsi mencapai 25.810 orang
dari 8.040 kepala keluarga. Jumlah pengungsi diperkirakan masih akan
terus bertambah.
Jhonson mengatakan para pengungsi tersebut
berasal dari 34 desa dan 2 dusun di Kabupaten Karo. Di antara desa asal
pengungsi adalah Desa Sukameriah, Guru Kinayan, Selandi Lama, Kuta
Rakyat, dan Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Lalu, Desa
Berastepu, Sibintun, Gamber dan Kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken,
Kuta Tonggal, dan Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat. Juga, Desa
Tiganderket, Mardinding, Temberun, Pintubesi, Perbaji, dan Kuta Mbaru di
Kecamatan Tiganderket.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung
dari level "siaga" menjadi "awas" sejak Minggu (24/11/2013) pukul 10.00
WIB. Peningkatan status aktivitas gunung berapi tersebut seiring
meluasnya lontaran material vulkanik berukuran 3 sampai 4 sentimeter
dengan jarak lontaran mencapai 4 kilometer. (src:tribunnews.com)