BERITA TERKINI, Koneksi internet bukan hanya
membuat perangkat elektronik rumahan semacam TV dan kulkas menjadi
"pintar", melainkan juga mengekspos alat-alat tersebut pada segala macam
ancaman cyber.
Kelemahan itu ternyata sudah mulai dimanfaatkan
oleh hacker (peretas). Laporan firma keamanan Proofpoint yang dikutip
oleh TechCrunch menyebutkan bahwa lebih dari 100.000 perangkat yang
memiliki sambungan internet (termasuk router, multimedia center, smart
TV, dan kulkas) telah menjadi korban peretas antara akhir Desember 2013
hingga awal Januari 2013.
Perangkat-perangkat malang tersebut
diserang oleh botnet yang membuat mereka menjadi "zombie" untuk
melancarkan serangan spamming e-mail. Sasarannya adalah berbagai
perusahaan dan individu di seluruh dunia. E-mail spam dikirim secara
bergelombang, tiga kali sehari, masing-masing mengirimkan 100.000 surat
elektronik.
"Botnet sudah menjadi masalah keamanan besar, dan
munculnya hal ini membuatnya bertambah gawat," ujar David Knight dari
Proofpoint. "Banyak dari perangkat ini tak dilindungi dengan baik dan
pengguna tak punya cara untuk mendeteksi atau memperbaiki infeksi yang
terjadi."
TV, kulkas, dan peralatan lain-lain yang memiliki
koneksi internet adalah bagian dari konsep "Internet of Everything" di
mana semua perangkat elektronik di kehidupan manusia dengan jaringan
global itu.
Di tengah semakin banyaknya produsen elektronik yang
menelurkan perangkat-perangkat semacam ini, masalah baru muncul karena
alat macam TV dan kulkas "pintar" memberi celah baru bagi peretas untuk
menyusupi rumah seseorang atau melancarkan serangan cyber.
Sejumlah
model smart TV, misalnya, dilengkapi dengan webcam yang bisa diambil
alih oleh peretas. Perangkat-perangkat elektronik rumah tangga ini pun
lebih rentan serangan dibanding PC atau gadget mobile karena produsennya
relatif jarang menyalurkan update sekuriti.
Dukungan software
terhadap alat-alat tersebut juga diragukan apabila telah berumur
bertahun-tahun. Terlebih, alat seperti TV dan kulkas bukanlah perangkat
yang sering diganti. Ini berbeda dengan platform PC dan gadget mobile
yang "dijaga ketat" dalam hal keamanan oleh pemilik platform
masing-masing. (src:tribunnews.com)