BERITA TERKINI, Mobil toyota kijang super bernomor
polisi B 403 XF yang ditumpangi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Daerah
(DPD) Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah (Jateng), Syihabuddin
dirusak sekelompok massa, Senin (20/1/2014) dini hari.
Sekelompok massa yang mengaku dari banser tersebut, melakukan
perusakan di Desa Kembaran, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo.
Akibatnya, pengasuh pondok pesantren (ponpes) Al Hadits Wonoboyo
Temanggung itu mengalami luka memar pada bagian pelipis sebelah kiri.
Dia juga melapor ke Mapolres Wonosobo usai kejadian tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribun Jogja, kejadian tersebut berawal dari
ceramah yang diberikan oleh Syihabuddin saat pengajian maulid Nabi di
Desa Bowongso, Kecamatan Kalikajar, Minggu (19/1/2014) malam. Pada
pengajian tersebut, ada tiga hal yang dikatakan Syihabuddin, dan diduga
sedikit menyinggung banser.
Sepuluh menit sebelum menutup pengajian tersebut, Syihabuddin
mengajak warga untuk memerangi kemaksiatan dengan membentuk FPI. Karena
satu-satunya daerah di Jateng yang belum ada FPI yaitu di Wonosobo.
Terkait hal itu, Kapolres Wonosobo, AKBP Agus Pujianto, menjelaskan
bahwa peristiwa itu kemungkinan besar dipicu oleh beberapa kata yang
diucapkan saat ceramah kurang pas, sehingga menyulut emosi banser.
“Sehingga, timbul kejadian ini. Kami kemarin melakukan pengamanan
dengan membawa korban ke mobil patroli dan mendapat visum karena
terluka,” katanya.
Pihaknya sejauh ini mengaku telah memeriksa enam orang terdiri dari
lima saksi dan korban. Agus mengaku masih mendalami dan menyelidiki
kasus ini.
“Untuk penetapan tersangka, nanti kami melihat hasil pengembangan.
Kita tetap proses hukum, dan melihat perkembangan lebih lanjut. Kalau
ada perdamaian, kita siap menjadi mediator,” paparnya.
Sedangkan untuk antisipasi pengamanan aksi susulan, pihaknya meminta
bantuan satu peleton Brimob Kutoarjo dan mengerahkan satu kompi Dalmas
Polres untuk berjaga-jaga di perbatasan. Hal tersebut, ujar dia untuk
mencegah adanya mobilisasi massa. (src:tribunnews.com)