BERITA TERKINI, Mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Mahfud MD geram dituduh ikut membantu pasangan Ratu Atut
Chosiyah - Rano Karno memenangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur
Banten pada 2011 lalu.
"Itu cuma omongan orang-orang tidak
beriman, kafir yang menuduh begitu," kata Mahfud saat ditemui usai acara
diskusi Youth Political Outlook 2014 bertajuk 'Saatnya yang Muda Bicara
Pemli' di Universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, Rabu (22/1/2014).
Ahmad Jazuli Abdillah, Juru Bicara
Wahidin Halim-Irna Narulita, pasangan calon gubernur dan calon wakil
gubernur Banten 2011 dalam keterangan persnya sempat menyebut kekalahan
pasangan itu di MK salah satunya karena Mahfud MD yang kala itu menjabat
sebagai ketua MK "bermain" dengan pasangan Ratu Atut-Rano Karno.
Ahmad
Jazuli Abdillah memaparkan sehari sebelum putusan sengketa Pilkada
Banten dibacakan diduga Mahfud MD bertemu Ratu Atut pada hari Senin
malam, 21 November 2011. Saat itu, keduanya sama-sama menyaksikan final
sepak bola piala AFC di Stadion Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Itu
omongan sekelas binatang, tidak punya fakta apapun, bicara. Cuma
mengatakan saya ketemu Atut di lapangan sepakbola," ujar Mahfud geram.
Ia
menyebutkan saat ia menghadiri pertandingan antara Indonesia melawan
Malaysia itu dirinya juga bertemu dengan Andi Malarangeng yang saat itu
masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raha, Ketua DPR Marzuki
Alie, Imran Gusman dan sejumlah tokoh lainnya.
"Semua penonton
menteri-menteri di situ dan (Ratu) Atut duduk di depan, saya duduk di
belakang. Lagi pula kan tidak masuk di otak besok mau putusan
(dibacakan) sekarang ketemu, kan putusan (diambil oleh hakim MK) sudah
seminggu yang lalu," katanya.
Ia menjelaskan bahwa sepekan sebelum
pembacaan putusan para hakim MK sudah menentukan nasib suatu perkara.
Saat ia menyambangi pertandingan yang berujung dengan kekalahan Timnas
Garuda itu keputusan hakim sudah diambil karena saat itu adalah satu
hari sebelum pembacaan putusan. (src:tribunnews.com)