BERITA TERKINI, Diduga
karena terlilit masalah keluarga, Alfis Sahrun (40), warga desa
Tuksono, Sentolo, nekat mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dia
ditemukan tewas tergantung di bawah jembatan rel kereta api wilayah
Dusun Mertan, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Selasa (14/1/2014) pagi.
Tak ayal, kejadian itu mengejutkan warga di
sekitar lokasi. Warga juga tak mengetahui secara pasti kapan tindakan
bunuh diri itu dilakukan korban. Mereka hanya menemukan tubuh warga
Pedukuhan Taruban Wetan, Tuksono itu sudah meninggal tergantung di bawah
jembatan, terikat pada seutas tali yang dikaitkan ke badan jembatan.
Namun, ada warga yang sempat melihatnya mondar-mandir di sekitar rel,
malam sebelumnya.
Menurut Rukijo (42), warga Pedukuhan Mertan, dirinya sempat heran
melihat korban mondar-mandir di sekitar rel, Senin (13/1), sekitar pukul
18.00 WIB. Saat itu Rukijo baru saja selesai mengarit rumput di bawah
jembatan. Dia lalu memanggil korban dan terjadi percakapan singkat
antara keduanya. Kepada Rukijo, Alfis mengaku sedang menghadapi masalah
dengan keluarganya.
“Tapi saya ngga tahu persis apa masalahnya. Saya juga tidak
menanyakannya karena itu aib dia, bukan jadi urusan saya,” kata Rukijo.
Rukijo mengatakan, dirinya saat itu sempat curiga karena korban
membawa tas platik berisi tali. Namun, Rukijo tak menanyakan untuk apa
tali tersebut. Sahrun saat itu menurutnya juga sempat hendak meminjam
uang padanya. Namun, tak diberinya karena tidak pegang uang dan juga
keduanya tidak saling kenal.
Jelang adzan Maghrib, Rukijo pamit pulang sambil memberikan sebatang
rokok pada laki-laki beranak satu itu. dan setelah itu, dirinya tak
tahu lagi nasib pria malang tersebut hingga ditemukan sudah tak bernyawa
oleh warga. Saat ada kabar orang gantung diri di tempat tersebut,
Rukijo mendatangi lokasi dan mengenalinya sebagai pria yang berbincang
dengannya kemarin. Diduga, korban melakukan aksi bunuh diri pada malam
harinya.
"Kalau tahu akan berakhir tragis seperti ini tentu saya bawa dia ke rumah kepala desa," imbuh Rukijo denga nada menyesal.
Kejadian itu lantas dilaporkan ke Kepolisian Sektor Sentolo yang
bersama tim medis puskesmas setempat langsung melakukan pemeriksaan
terhadap tubuh korban. Petugas tak menemukan tanda-tanda penganiayaan
apapun pada tubuhnya. Kanit Reskrim Polsek Sentolo, AKP Fakhrurodin
menyatakan bahwa korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri dengan
seutas tali.
"Kondisi mayat mencirikan orang gantung diri, lidahnya menjulur,” jelas Fakhrurodin. (src:tribunnews.com)