HIKMAH, Setelah sebelumnya kami memposting berita tentang 'Mayat' Melekat di Kubah Makam Rasulullah SAW, untuk menjaga keseimbangan berita soal mayat di kubah tersebut, kami memposting klarifikasi dari pihak "Media Center Madinah", berikut tulisannya yang kami kutip dari satu sumber :
-----------------------------
Isu soal benda aneh di Kubah Hijau, Masjid Nabawi, mengundang perdebatan berbagai kalangan. Sebagian menyebut barang misterius itu adalah jenazah yang disambar petir. Sang pendosa itu tewas ketika mencoba menghancurkan atap makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, serta sahabat Abu Bakar Al-Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA.
Isu soal benda aneh di Kubah Hijau, Masjid Nabawi, mengundang perdebatan berbagai kalangan. Sebagian menyebut barang misterius itu adalah jenazah yang disambar petir. Sang pendosa itu tewas ketika mencoba menghancurkan atap makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, serta sahabat Abu Bakar Al-Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA.
Dipandu petugas haji M Noor C (MNC), Tim Media Center Madinah (MCH), di
Madinah, Arab Saudi, baru-baru ini, mencoba memotret objek tersebut.
"Inilah yang diinformasikan sebagai jenazah yang disambar halilintar dan
tak bisa diturunkan dan terpaksa dikubur di atas kubah. Ini sebagai
pelajaran bagi orang yang mencoba meluluhlantakkan peninggalan sejarah
Islam," ujar MNC yang mengaku sudah 20 tahun tinggal di Arab Saudi.
Benda berbentuk keranda yang ditutupi kain dan diikat dengan tali itu,
bisa dilihat dari pelataran depan Masjid Nabawi. Tepatnya, sekitar 10
meter dari Kubah Putih yang berada di atas kantor imam dan pengurus
Masjid Nabi. Seperti diketahui, Kubah Hijau adalah 'payung' yang
menutupi pusara Rasul yang bersebelahan dengan tempat suci Raudhah.
Untuk menjawab pro-kotra itu, Tim MCH berupaya menggali informasi.
Antara lain, dari www.metafisis.wordpress.com yang memuat analisis
Mahrus Ali bertema Membongkar Kebohongan tentang Mayat di Kubah Makam
Rasulullah SAW.
Dalam tulisan yang dipublikasikan 23 Juni 2011 tersebut, Mahrus menjelaskan, bahwa slot yang tampak pada kubah sebenarnya adalah pintu atau jendela darurat untuk membersihkan bagian dalam atap bangunan kuno itu. "Ini dibangun di era Turki Utsmani (Ottoman) sebagai peninggalan asli. Namun, sekarang dikunci dan tak digunakan lagi," ujarnya.
Mahrus menjelaskan, bahwa lubang atau jendela darurat itu disebut
Alrosenh. "Itu dibuat khusus untuk membersihkan bagian dalam kubah,
tetapi sekarang ditutup dan tidak dipakai lagi," ucapnya.
Mahrus menambahkan, PT Bin Ladin sebagai salah satu perusahaan yang
bertanggung jawab mengelola Dua Kota Suci Mekah dan Madinah, pernah
menglarifikasi masalah ini. Dengan tegas ia menyimpulkan, pertama, bahwa
gundukan di atas Kubah Hijau bukan mayat, melainkan slot atau Alrosenh
yang berfungsi untuk membersihkan ruang dalam bagian atas makam Nabi. (src:saudi-tauhid-sunnah.blogspot.com)