BERITA TERKINI, Puluhan orang terluka
akibat bentrokan dua kelompok warga yang memperebutkan lahan di sekitar
Kali Iwaka, Kampung Bhintuka Satuan Pemukiman XIII (SP-13), Distrik
Kuala Kencana, Mimika.
Bentrokan antara kelompok Moni pimpinan Simon Janampa dan kelompok
Dani pimpinan Pinus Murib berlangsung sejak Rabu (29/1/2014) lalu. Lahan
yang diperebutkan berada di sekitar Jayanti dekat Kali Iwaka, yang
dilalui Jalan Trans Timika-Waghete.
Menurut informasi yang dihimpun di Timika, pertikaian berawal
pengusiran terhadap warga kelompok Moni yang membuka lahan berkebun di
daerah Iwaka, Kampung Bhintuka SP-13. Pengusiran dilakukan oleh puluhan
orang dari kelompok Dani yang mengklaim bahwa mereka adalah pemilik
ulayat.
Tak terima dengan pengusiran dan pembakaran permukiman, puluhan warga
kelompok Moni kemudian terlibat bentrok dengan warga kelompok Dani
menggunakan panah dan senapan angin. Dua anggota kelompok Moni kemudian
terluka.
Pascainsiden tersebut, warga kelompok Moni yang dipimpin Simon
Janampa dan warga kelompok Dani yang dipimpin Pinus Murib hampir setiap
hari saling serang di sekitar lahan yang mereka perebutkan.
Upaya aparat kepolisian untuk melerai kelompok bertikai tak digubris
oleh kedua kelompok yang terus saling serang. Jumlah warga yang terlibat
dalam bentrokan malah terus bertambah, dari semula hanya puluhan orang,
terus bertambah menjadi ratusan orang. Kondisi ini justru membuat
aparat semakin kewalahan.
Seperti dalam bentrokan Senin (3/2/2014) pagi, lebih kurang 200 orang
dari tiap-tiap kelompok saling serang menggunakan panah dan senapan
angin.
Personel dalmas bersama Unit Perintis Polres Mimika yang mencoba
melerai dengan tembakan peringatan tak diindahkan oleh warga. Warga
malah beberapa kali mencoba melepaskan anak panah ke arah aparat. Dalam
bentrokan yang berlangsung 3 jam, kemarin pagi, 13 orang terluka terkena
panah dan peluru senapan angin.
Pertemuan dua kelompok warga bertikai, yang difasilitasi Kepala
Polres Mimika AKBP Jermias Rontini bersama Dandim 1710 Mimika Letkol Inf
Rafles Manurung, kemarin siang di Mapolres Mimika, tak membuahkan
hasil. Kedua kelompok terus mencari alasan untuk terus "berperang"
sebagaimana tradisi suku-suku asal Pegunungan Tengah Papua.
Dalam pertemuan tersebut, Simon Janampa menolak untuk bernegosiasi
karena perwakilan dari kelompok Dani bukan tokoh kelompok mereka dan
hanya warga biasa. Menganggap perwakilan Kelompok Dani tak serius,
perwakilan warga Kelompok Moni kemudian meninggalkan Mapolres.
Kemarin sore, kedua kelompok kembali saling intai dan menyuarakan
tantangan. Namun, bentrokan susulan tidak sempat terjadi, setelah hujan
deras mengguyur lokasi bentrokan.
Sejak bentrok di antara dua kelompok warga di Jayanti, puluhan orang
terluka dan dirawat terpisah, yakni di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mimika dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika. (src:tribunnews.com)