BERITA TERKINI, Sebagian titik kebakaran
lahan gambut di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, berhasil dipadamkan.
Namun asapnya masih terus mengepul akibat cuaca panas dan angin yang
cukup kencang. "Itu merupakan perkembangan kebakaran lahan atau hutan di
wilayah hukum Polres Meranti pada Selasa (11/2) sekitar pukul 16.00
WIB," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur
Aryo Tejo, di Pekanbaru, Rabu (12/2).
Ia menjelaskan, jajaran Polsek Merbau, Rangsang Barat, dan Tebingtinggi Barat, serta Tebingtinggi Timur hingga kini masih terus membantu menuntaskan pemantauan titik-titik kebakaran. Api memang sudah padam, tapi masih mengeluarkan asap karena yang terbakar adalah lahan gambut. Selain itu, juga karena cuaca panas dan angin yang bertiup sangat kencang.
Untuk wilayah Kecamatan Rangsang, kata dia, diinformasikan bahwa kondisi api juga sudah padam, tapi masih mengeluarkan asap karena lahan gambut yang kering. "Jumlah lahan yang terbakar di dua lokasi itu mencapai 56 hektare. Segala upaya masih terus dilakukan masyarakat dan petugas pemadam kebakaran pemerintah setempat," katanya.
Untuk perkembangan kebakaran di PT National Sago Prima (NSP), sampai saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan. "Pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara menggunakan dua helikopter untuk water bombing atau bom air," kata Guntur. Luas lahan perusahaan itu yang terbakar diinformasikan mencapai lebih 1.500 hektare belum termasuk kebakaran lahan milik masyarakat yang berada saling berdekatan. (src:metrotvnews.com)
Ia menjelaskan, jajaran Polsek Merbau, Rangsang Barat, dan Tebingtinggi Barat, serta Tebingtinggi Timur hingga kini masih terus membantu menuntaskan pemantauan titik-titik kebakaran. Api memang sudah padam, tapi masih mengeluarkan asap karena yang terbakar adalah lahan gambut. Selain itu, juga karena cuaca panas dan angin yang bertiup sangat kencang.
Untuk wilayah Kecamatan Rangsang, kata dia, diinformasikan bahwa kondisi api juga sudah padam, tapi masih mengeluarkan asap karena lahan gambut yang kering. "Jumlah lahan yang terbakar di dua lokasi itu mencapai 56 hektare. Segala upaya masih terus dilakukan masyarakat dan petugas pemadam kebakaran pemerintah setempat," katanya.
Untuk perkembangan kebakaran di PT National Sago Prima (NSP), sampai saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan. "Pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara menggunakan dua helikopter untuk water bombing atau bom air," kata Guntur. Luas lahan perusahaan itu yang terbakar diinformasikan mencapai lebih 1.500 hektare belum termasuk kebakaran lahan milik masyarakat yang berada saling berdekatan. (src:metrotvnews.com)