BERITA TERKINI, Amerika Serikat sudah mengusir tiga diplomat Venezuela untuk membalas pengusiran tiga pejabat konsulernya dari Caracas.
Venezuela, pada tanggal 16 Februari lalu, menuduh para diplomat yang diusir memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok kekerasan.
Presiden Barack Obama mengatakan tuduhan itu tidak beralasan dan palsu.
Sedikitnya 13 orang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah yang marak dalam beberapa pekan ini di Venezuela.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat
mengatakan Ignacio Luis Cajal Avalos, Victor Manuel Pisani Azpurua, dan
Marcos Jose Garcia Figueredo diminta meninggalkan AS dalam waktu 48 jam.
Sebelumnya, tiga diplomat AS, Breann Marie
McCusker, Jeffrey Gordon Elsen, dan Kristopher Lee Clark dituduh bertemu
dengan para mahasiswa di universitas-universitas swasta, yang dianggap
terlibat dalam aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan.
Presiden Obama, selain membantah tuduhan itu,
juga meminta agar Presiden Nicolas Maduro memusatkan perhatian pada
'keluhan rakyat Venezuela yang beralasan'.
Unjuk rasa di Venezuela menyebabkan Presiden
Maduro menangkap pemimpin oposisi Leopoldo Lopez namun penangkapan itu
justru mendorong unjuk rasa lebih lanjut.
Para pendukung Presiden Maduro juga menggelar
unjuk rasa tandingan dan konflik politik ini masuh belum menunjukkan
tanda-tanda berakhir walau Presiden Maduro sudah menyerukan konferensi
damai, Rabu (26/02) waktu setempat.
Oktober lalu, Venezuela juga pernah mengusir tiga diplomat AS karena dituding merencanakan sabotase ekonomi. (src:bbc.co.uk)