BERITA TERKINI, Wakil Ketua Umum
Gerindra, Fadli Zon, tak pernah kehabisan ide untuk menelurkan sebuah
karya puisi. Kini, puisi yang dibuat Fadli diberi judul 'Pasukan Nasi
Bungkus'.
Puisi yang dibuat Fadli pada 20 April 2014 itu bercerita tentang
sekelompok orang yang aktif di dunia maya untuk menyerang lawannya.
"Kami pasukan nasi bungkus. Laskar cyber pejuang di belakang
komputer. Senjata kami facebook dan twitter. Menyerang lawan tak pernah
gentar. Patuh setia pada yang bayar," bunyi puisi Fadli yang
diterbitkan, Senin (21/4/2014).
Masih dalam puisi tersebut, berisi sejumlah orang yang diibaratkan
sebuah pasukan yang tak lepas dari cacian dan fitnah. Bahkan identitas
kelompok tersebut tidak diketahui.
"Kami pasukan nasi bungkus. Hidup dari cacian dan fitnah harian.
Tetap gagah bertopeng relawan. Tak kenal menyerah selalu melawan.
Identitas diri jarang ketahuan," bunyi bait puisi Fadli.
Isi puisi yang dibuat Fadli pun cukup menyinyir, dimana sekelompok
orang tersebut tak takut dosa apalagi neraka. Bahkan sekelompok orang
tersebut dapat tertawa di balik luka demi sebungkus nasi dan kiriman
pulsa.
"Kami pasukan nasi bungkus. Tak takut dosa apalagi neraka. Kami bisa
tertawa di balik luka. Demi sebungkus nasi dan kiriman pulsa," begitu
lanjutan bunyi bait puisi Fadli.
Berikut isi lengkap puisi terbaru Fadli Zon:
Pasukan Nasi Bungkus
Kami pasukan nasi bungkus
Laskar cyber pejuang di belakang komputer
Senjata kami facebook dan twitter
Menyerang lawan tak pernah gentar
Patuh setia pada yang bayar
Laskar cyber pejuang di belakang komputer
Senjata kami facebook dan twitter
Menyerang lawan tak pernah gentar
Patuh setia pada yang bayar
Kami pasukan nasi bungkus
Hidup dari cacian dan fitnah harian
Tetap gagah bertopeng relawan
Tak kenal menyerah selalu melawan
Identitas diri jarang ketahuan
Hidup dari cacian dan fitnah harian
Tetap gagah bertopeng relawan
Tak kenal menyerah selalu melawan
Identitas diri jarang ketahuan
Kami pasukan nasi bungkus
Punya sejuta akun siluman
Bagai pedang terhunus
Siap menghujam setiap orang
Punya sejuta akun siluman
Bagai pedang terhunus
Siap menghujam setiap orang
Kami pasukan nasi bungkus
Tak takut dosa apalagi neraka
Kami bisa tertawa di balik luka
Demi sebungkus nasi dan kiriman pulsa
Tak takut dosa apalagi neraka
Kami bisa tertawa di balik luka
Demi sebungkus nasi dan kiriman pulsa
Fadli Zon, 20 April 2014
(src:tribunnews.com)