BERITA TERKINI, Ratusan keluarga masih menunggu nasib familinya yang naik kapal feri Sewol
yang tenggelam, Rabu, 16 April 2014, di perairan Pulau Jindo saat
melakukan perjalanan dari Incheon ke Pulau Jeju. Hingga saat ini, tim
pencari masih menyisir lokasi untuk menemukan 287 penumpang yang belum
ditemukan.
Di antara 470 penumpang, 325 penumpang adalah siswa dan 15 guru Danwon High Shcool di Ansa, dekat Seoul. Media berita lokal The Kyunghyang Shinmu sempat mengedarkan SMS terakhir antara salah satu penumpang dan ibunya.
"Bunda, saya mengirimkan pesan ini karena takut nanti tidak sempat bertemu lagi. Aku cinta Bunda," tulisnya. Kemudian si ibu membalas, "Kenapa? Ibu heran mengapa kamu tidak membalas pesan. Aku juga, Nak. Aku cinta kamu."
Hasil tangkapan layar ini kemudian menyebar di media sosial dan banyak yang menanggapinya dengan doa dan semangat untuk ibu dan keluarga korban lainnya. Belakangan diketahui anak yang berkirim pesan dengan ibunya itu termasuk ke dalam 170-an orang yang berhasil diselamatkan.
Pejabat Korea Selatan mengumumkan sudah sembilan orang yang dinyatakan meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat karamnya kapal tersebut. Belasan perahu, helikopter, dan penyelam sudah diterjunkan dalam pencarian ini. Namun tim penyelamat menjelaskan derasnya arus dan lumpur mempersulit evakuasi korban yang diperkirakan masih terjebak di dalam feri. (srctempo.co)
Di antara 470 penumpang, 325 penumpang adalah siswa dan 15 guru Danwon High Shcool di Ansa, dekat Seoul. Media berita lokal The Kyunghyang Shinmu sempat mengedarkan SMS terakhir antara salah satu penumpang dan ibunya.
"Bunda, saya mengirimkan pesan ini karena takut nanti tidak sempat bertemu lagi. Aku cinta Bunda," tulisnya. Kemudian si ibu membalas, "Kenapa? Ibu heran mengapa kamu tidak membalas pesan. Aku juga, Nak. Aku cinta kamu."
Hasil tangkapan layar ini kemudian menyebar di media sosial dan banyak yang menanggapinya dengan doa dan semangat untuk ibu dan keluarga korban lainnya. Belakangan diketahui anak yang berkirim pesan dengan ibunya itu termasuk ke dalam 170-an orang yang berhasil diselamatkan.
Pejabat Korea Selatan mengumumkan sudah sembilan orang yang dinyatakan meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat karamnya kapal tersebut. Belasan perahu, helikopter, dan penyelam sudah diterjunkan dalam pencarian ini. Namun tim penyelamat menjelaskan derasnya arus dan lumpur mempersulit evakuasi korban yang diperkirakan masih terjebak di dalam feri. (srctempo.co)