SEJARAH, Kisah Mahabarata merupakan kisah yang menarik untuk dibahas, yang palik menarik dikaji adalah konflik hebat keturunan Pandu dan
Destrarasta yang memperbutkan takhta kerajaan Hastinapura. Menurut sumber yang kami dapat, Kisah ini ditulis pada tahun 1500 SM dan menurut perkiraan
perang tersebut meletus sekitar 5000 tahun yang lalu.
Dari peristiwa ini banyak spekulasi mencengangkan bermunculan, mereka menyebutkan bahwa perang Mahabarata
adalah semacam perang Nuklir (Misteri Kedahsyatan Perang Nuklir dalam Kisah Mahabharata!!
Peristiwa ini hampir sama dengan peristiwa yang akan terjadi nanti diakhir zaman yakni "Perang Nuklir dan kembalinya peradaban umat manusia ke masa primitif", untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut :
Perang Akhir Zaman :
Kami kutip dari "islampost.com" (Perang Akhir Zaman Akan Menggunakan Senjata Tradisional?)
Banyak yang mengatakan bahwa dalam Perang Dunia Ketiga, bom nuklir akan digunakan. Ada diceritakan juga dalam kitab Bahrul Mazi. Perang Dunia Ketiga yang diramal akan berlaku dalam tempo yang singkat. Tetapi, kemusnahannya amat dahsyat. Sehingga dikatakan dunia selepas itu akan kembali menjadi seperti Zaman Pertengahan di mana bala tentara hanya akan menunggang kuda serta bersenjatakan pedang seperti perang zaman dahulu.
“Jika Perang Dunia Ketiga adalah berjuang dengan senjata nuklir, yang keempat akan diperjuangkan dengan busur dan anak panah.” – Louis Lord Mountbatten
“Saya tidak tahu dengan apa senjata Perang Dunia Ketiga akan diperjuangkan, tetapi Perang Dunia Keempat akan diperjuangkan dengan kayu dan batu.” – Albert Einstein
Bagaimana dengan Perang Mahabharata? :
Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Kedengarannya memang tak masuk akal, bagaimana mungkin di zaman Prasejarah jauh
sebelum era modern seperti masa kita ini sudah ada peradaban maju yang
telah menguasai teknologi nuklir?
Mari kita simak kajiannya sebagai berikut :
Masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa pra sejarah dan peradaban
Sumeria dianggap peradaban tertua di dunia. Akan tetapi selama ini
terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan
bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun
4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria kini makin diperkuat dengan bukti tertulis
seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno
mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana dan
Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno dan bukti arkeologi mengenai
peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika
Selatan.
Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju terhadap sebuah teori mengenai
kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun
yang lalu. Peradaban Atlantis di barat dan dinasti Rama di Timur
diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30000
SM hingga 15000 SM.
Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga Pegunungan
Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di
bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan
Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan)
hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan
peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama
ini diyakini manusia (4000 BC).
Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan
Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi
dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan
tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yang salah satunya adalah Mohenjo
Daroo (Pakistan Utara).
Dalam suatu cuplikan cerita dalam cerita Mahabarata dikisahkan bahwa
Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip
pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa,
semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus
melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam
sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi di atas
cakrawala dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan
dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada
disitu.
Yang membuat orang tidak habis pikir, sebenarnya senjata semacam
apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimananya itu ? Dari hasil riset
dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para
arkeolog menemukan banyak sekali sisa puing-puing yang telah menjadi
batu hangus di atas hulu sungai.
Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu,
permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur
bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang
biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir
baru bisa mencapai suhu yang demikian.
Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga
menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh
dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga
yang terbuat dari batuan di dalam bangunan juga telah dikacalisasi.
Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara dan guru Gobi di Mongolia
juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada
reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan
nuklir saat ini.
Dari berbagai sumber yang saya pelajari, secara umum dapat
digambarkan berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini
memberikan beberapa bahan kajian yang menarik.
Antara lain adalah:
Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age)
pada saat yang bersamaan (30000-15000 BC). Keduanya sudah menguasai
teknologi nuklir.
Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih
hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO
(berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri
(Atlantis).
Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para
pendeta (enlighten priests) sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki
tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya di mana
salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan
dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan
senjata nuklir.
Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak
manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio aktif
yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam
sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah
senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata
nuklir masa kini.
Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’
yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini.
Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk
naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia
barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.
Singkatnya segala penyelidikan di atas berusaha menyatakan bahwa umat
manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh
sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi
nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang
nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali
ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM
atau 6000 tahun yang lalu.
tahun 1972 silam ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa
semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah
mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua
miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.
Reaktor Nuklir Berusia 2 Miliyar Tahun di Oklo, Republik Gabon
Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji
mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah.
Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut
ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan
uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama.
Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk
suatu penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor
nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang
lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan
tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut
terpelihara dengan baik, dengan lay out yang masuk akal dan telah
beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.
Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah
penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di
dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik
penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor
itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu ilmuwan
sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah
nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi
alami untuk menyimpan limbah nuklir.
Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun
setelah adanya bukti data geologi dan tidak lama setelah menjadi
pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil
riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir
kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan
pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir.
Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius
kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa
reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia.
Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru
dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya
penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang
lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita
sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya.
Hal yang patut membuat orang termenung dalam-dalam ialah bahwa
mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju
tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab yang
tersisa hanya setumpuk jejak saja.
Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini ? Permulaan sebelum
dua miliar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang
ini terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini
terdapat berapa banyak peradaban yang demikian ini menuju kebinasaan ?
Jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban
prasejarah ini, sudah barang tentu tidak akan mempelajarinya secara
mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada
kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya
sebuah peradaban itu.
Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita
sekarang akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya ?
Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban
prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini begitu mirip ? Semua
masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam. (src:pengetahuan)