BERITA TERKINI, Gerhana Bulan akan melewati sebagian wilayah Indonesia pada hari ini.
Gerhana Bulan ini akan tampak lebih merah atau masyarakat luas
mengenalnya merah darah (blood moon).
Kepala Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan penampakan
gerhana bulan yang merah itu terkait dengan kualitas atmosfer Bumi
yang dalam kondisi bagus.
Thomas menegaskan istilah merah darah itu bukan istilah yang
dikenal dalam astronomi, sebutan itu hanyalah penamaan dari masyarakat.
"Itu efek hamburan cahaya
Matahari oleh atmosfer Bumi, ini biasa. Gerhana Bulan yang semula
berwarna kuning karena ada hamburan itu sehingga jadi merah," jelas
Thomas kepada VIVAnews, Selasa 15 April 2014.
Gerhana Bulan terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
Dia menambahkan, gerhana ini
secara maksimal hanya teramati di wilayah Pasifik dan Amerika saja.
Untuk wilayah Indonesia, kata Thomas, hanya wilayah bagian timur yang
dapat menikmati gerhana merah darah itu.
"Wilayah Papua dan sekitarnya
dapat melihat mengamati mulai Bulan terbit sampai akhir gerhana.
Gerhana terjadi siang sampai sore saja, mulai 12.58 hingga 16.33 WIB
atau 14.58 hingga 18.33 WIT," ujar dia.
Mengingat terjadi pada siang sampai sore hari, pemandangan mata telanjang tak akan begitu maksimal untuk melihat merah gerhana.
Untuk besarnya penampakan
Bulan, menurutnya juga akan normal jika dilihat dengan mata telanjang.
Lain halnya jika menggunakan bantuan teleskop, bisa saja teramati lebih
besar atau kecil.
Untuk malam harinya, imbuh Thomas, penampakan Bulan akan biasa saja, normal.
Bagi masyarakat luas, dia menyarankan bisa memantau penampakan gerhana Bulan melalui streaming internet. Anda bisa melihatnya pada layanan streaming pada laman Slooh. (src:news.viva.co.id)