BERITA TERKINI, Andi Asrun, pengacara korban kekerasan
seksual di TK Jakarta International School (JIS) menduga bahwa kejahatan
yang dilakukan 2 petugas cleaning service terhadap kliennya telah
direncanakan. Bahkan menurutnya, kejahatan tersebut sudah terpola.
"Ini memang terencana, tapi yang pasti punya pola," kata Andi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Menurut pengakuan korban, ada lima petugas cleaning service yang telah berbuat jahat terhadapnya. Selain petugas cleaning service laki-laki, perempuan juga ikut menjahati korban.
Para pelaku ini, kata Andi, punya peran masing-masing saat melakukan kekerasan seksual terhadap sang korban. "Yang perempuan, dia tutupi (kunci) anak ini dari luar," ucap Andi.
Sementara di dalam toilet, sudah ada petugas cleaning service yang menjadi 'predator' sang korban. "Di dalam sudah ada orang. Jadi ini sudah terpola," imbuhnya.
Para pelaku melakukan cara-cara bujuk rayu terhadap korban agar mau mengikuti nafsu bejatnya. Tidak hanya itu, korban juga mendapat ancaman sehingga menjadi takut untuk bercerita terhadap keluarga maupun pihak sekolah.
"Kalau menangis diancam jangan menangis, dipukul. Setelah keluar dari toilet diancam jangan lapor," pungkasnya. (src:detik.com)
"Ini memang terencana, tapi yang pasti punya pola," kata Andi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Menurut pengakuan korban, ada lima petugas cleaning service yang telah berbuat jahat terhadapnya. Selain petugas cleaning service laki-laki, perempuan juga ikut menjahati korban.
Para pelaku ini, kata Andi, punya peran masing-masing saat melakukan kekerasan seksual terhadap sang korban. "Yang perempuan, dia tutupi (kunci) anak ini dari luar," ucap Andi.
Sementara di dalam toilet, sudah ada petugas cleaning service yang menjadi 'predator' sang korban. "Di dalam sudah ada orang. Jadi ini sudah terpola," imbuhnya.
Para pelaku melakukan cara-cara bujuk rayu terhadap korban agar mau mengikuti nafsu bejatnya. Tidak hanya itu, korban juga mendapat ancaman sehingga menjadi takut untuk bercerita terhadap keluarga maupun pihak sekolah.
"Kalau menangis diancam jangan menangis, dipukul. Setelah keluar dari toilet diancam jangan lapor," pungkasnya. (src:detik.com)