Bermimpi tentang kematian
mengandung ta’bir kerusakan dalam agama, dan kemuliaan yang meningkat
dalam urusan duniawi, jika dalam mimpi itu disertai menangis, meratap,
memekik-mekik dipikul dengan katil atau alat pengangkut mayat, asalkan
ia tidak ditanam di dalam tanah.
Namun jika mayatnya ditanam maka boleh mengandung ta’bir bahwa agama yang dipeluknya dalam kondisi berbahaya, bahkan sudah dikalahkan oleh syaithon dan kemewahan materi.
Untuk mengetahui seberapa pengikut syaithon dalam pengaruhnya terhadap orang yang dimimpikan itu dapat diukur seberapa banyak orang yang ikut mengantarkan jenazahnya.
Pada pokoknya syaithon itu senantiasa memaksakan kehendaknya kepada manusia, dan bertengger di atas tengkuknya.
Mimpi bahwa dirinya mati dan di situ tidak didapatkan upacara penanaman dan tanda-tanda kematian seperti: menangis memekik-mekik, memandikan, mengkafani, memikul di atas pengangkut mayat maka boleh mengandung ta’bir bagian rumahnya akan ada yang roboh atau pagarnya roboh atau ada kayu yang pecah. Menurut sebagian pendapat boleh dita’birkan dengan agamanya yang tipis dan mata hatinya yang buta.
Barang siapa yang mimpi bahwasanya ia berada di dalam kubur dengan tanpa mati boleh mengandung ta’bir ia akan ditahan atau dipenjara atau ia akan menerima musibah kesempitan dalam urusannya. Dan barang siapa yang mimpi menggali kubur, maka ia akan membina rumah pada tempat atau kota itu.
Mimpi melihat mayat dan ia ditanya sesuatu kepadanya, lalu si mayat menjawab kepadanya maka menunjukkan ta’bir bahwa apa yang diberitahukan si mayat itu memang nyata dengan tanpa lebih atau tanpa kurang. Jika ia memberitakan bahwa ia berada dalam keadaan baik maka boleh menunjukkan ta’bir bahwa keadaannya di dalam kubur dan akheratnya adalah baik.
Apa saja yang diberitakan oleh si mayat tentang dirinya atau orang lain maka beritanya adalah benar. Alasannya karena ia sudah berada di dalam negeri yang benar dan keluar dari negeri yang batal dan menyibukkan dirinya.
Begitu juga apabila si mayat dimimpikan bahwa ia berada dengan cara yang baik atau ia berpakaian putih atau hijau sedangkan ia berada dalam keadaan riang gembira atau bahagia maka kesemuanya itu menunjukkan keadaan akheratnya yang baik pula.
Namun bila si mayat dilihat dalam keadaan kusut rambutnya atau berdebu dan berpakaian compang-camping atau dia dalam keadaan buruk yang marah, maka kesemuanya itu menunjukkan keadaan yang buruk di akheratnya. Begitu juga jika dia dilihat sedang sakit maka ta’birnya ia digadaikan dengan dosa-dosanya.
Bermimpi bahwa orang yang sudah mati berulang mati lagi untuk kedua kalinya dan dia ditangisi dengan tanpa memekik-mekik atau meratap, maka bermaksud sebagian keluarganya akan kawin dan baginya akan merasa senang dan gembira.
Namun jika dalam tangisannya disertai memekik-mekik dan meratap maka menunjukkan ta’bir bahwa sesudahnya akan ada orang lain atau keluarganya sendiri yang mati lagi.
Jika mimpi menggali liang kubur orang yang telah mati maka boleh mengandung ta’bir dia mengikuti jejak orang yang mati dalam agamanya atau keduniaannya. Hal itu jika mayatnya dikenal olehnya. Jika tidak dikenal maka ta’birnya ia akan mencari sesuatu hal yang sulit didapatinya.
Hikayat
Diceritakan dari Syeikh Abu Hanifah r.a bahwasanya beliau mimpi datang ke kubur Rosululloh s.a.w lalu beliau menggalinya. Sesudah itu beliau menyampaikan berita tentang mimpinya itu kepada gurunya, sedang beliau ketika itu masih kecil di dalam bangku pesantrennya.
Gurunya menjawab: "Jika mimpimu itu benar wahai anakku, niscaya engkau akan mengikuti jejak Rosululloh saw dan menggali syariatnya."
Dan menurut kenyataannya adalah tepat dan telah nyata pula semua karomahnya.
Mengambil sesuatu dari mayat mengandung ta’bir lebih baik. Memberi sesuatu pada mayat mengandung ta’bir sebaliknya. Oleh karenanya, mimpi bahwasanya si mayat memberi padanya sesuatu dari harta benda dunia, maka boleh mengandung ta’bir ia akan memperoleh kebaikan dan rezeki dari sesuatu tempat yang tidak diharap sebelumnya. Namun bermimpi orang yang hidup memberi sesuatu pada si mayat berupa pakaiannya, lalu si mayat menerimanya dan dipakainya, maka ia akan mati menyusul kepadanya.
Mimpi memikul mayat,, mengandung ta’bir;
Jika tidak menurut tata cara memikul mayat, boleh dita’birkan harta yang harom atau memikul biaya orang yang tak beragama. Namun jika cara memikulnya benar maka ta’birnya ia akan mengikut penguasa atau diserahi beban pekerjaan kerajaan (pemerintah).
Mimpi bahwa orang yang sudah mati memeluknya atau bercampur dengannya atau membunuhnya, maka ta’birnya bahwa orang yang mimpi akan berumur panjang. Akan tetapi jika mimpi bahwa orang yang hidup bersama-sama orang yang telah mati memasuki sebuah rumah yang belum dikenal, maka ta’birnya ia sendiri akan mati menyusul kepadanya.
Barang siapa yang sedang menderita sakit bermimpi bahwa orang yang sudah mati masuk ke dalam rumahnya. Maka ta’birnya ia akan menderita sakit yang lama. Dan kadang boleh dita’biri bahwa ia sendiri akan mati.
Mimpi melihat orang yang sudah mati mengadukan rasa sakit dari bagian anggota tubuhnya boleh mengandung maksud bahwa anggota tubuh tersebut sedang dihisab di dalam kuburnya.
Mimpi seseorang yang sudah mati mengambil roti atau cincin darinya menunjukkan isyarat bahwa anaknya sendiri akan mati. Hal ini jika ia punya anak. Atau boleh mengandung ta’bir hartanya akan hilang, jika ia punya harta.
WAllohu A’lam.
Namun jika mayatnya ditanam maka boleh mengandung ta’bir bahwa agama yang dipeluknya dalam kondisi berbahaya, bahkan sudah dikalahkan oleh syaithon dan kemewahan materi.
Untuk mengetahui seberapa pengikut syaithon dalam pengaruhnya terhadap orang yang dimimpikan itu dapat diukur seberapa banyak orang yang ikut mengantarkan jenazahnya.
Pada pokoknya syaithon itu senantiasa memaksakan kehendaknya kepada manusia, dan bertengger di atas tengkuknya.
Mimpi bahwa dirinya mati dan di situ tidak didapatkan upacara penanaman dan tanda-tanda kematian seperti: menangis memekik-mekik, memandikan, mengkafani, memikul di atas pengangkut mayat maka boleh mengandung ta’bir bagian rumahnya akan ada yang roboh atau pagarnya roboh atau ada kayu yang pecah. Menurut sebagian pendapat boleh dita’birkan dengan agamanya yang tipis dan mata hatinya yang buta.
Barang siapa yang mimpi bahwasanya ia berada di dalam kubur dengan tanpa mati boleh mengandung ta’bir ia akan ditahan atau dipenjara atau ia akan menerima musibah kesempitan dalam urusannya. Dan barang siapa yang mimpi menggali kubur, maka ia akan membina rumah pada tempat atau kota itu.
Mimpi melihat mayat dan ia ditanya sesuatu kepadanya, lalu si mayat menjawab kepadanya maka menunjukkan ta’bir bahwa apa yang diberitahukan si mayat itu memang nyata dengan tanpa lebih atau tanpa kurang. Jika ia memberitakan bahwa ia berada dalam keadaan baik maka boleh menunjukkan ta’bir bahwa keadaannya di dalam kubur dan akheratnya adalah baik.
Apa saja yang diberitakan oleh si mayat tentang dirinya atau orang lain maka beritanya adalah benar. Alasannya karena ia sudah berada di dalam negeri yang benar dan keluar dari negeri yang batal dan menyibukkan dirinya.
Begitu juga apabila si mayat dimimpikan bahwa ia berada dengan cara yang baik atau ia berpakaian putih atau hijau sedangkan ia berada dalam keadaan riang gembira atau bahagia maka kesemuanya itu menunjukkan keadaan akheratnya yang baik pula.
Namun bila si mayat dilihat dalam keadaan kusut rambutnya atau berdebu dan berpakaian compang-camping atau dia dalam keadaan buruk yang marah, maka kesemuanya itu menunjukkan keadaan yang buruk di akheratnya. Begitu juga jika dia dilihat sedang sakit maka ta’birnya ia digadaikan dengan dosa-dosanya.
Bermimpi bahwa orang yang sudah mati berulang mati lagi untuk kedua kalinya dan dia ditangisi dengan tanpa memekik-mekik atau meratap, maka bermaksud sebagian keluarganya akan kawin dan baginya akan merasa senang dan gembira.
Namun jika dalam tangisannya disertai memekik-mekik dan meratap maka menunjukkan ta’bir bahwa sesudahnya akan ada orang lain atau keluarganya sendiri yang mati lagi.
Jika mimpi menggali liang kubur orang yang telah mati maka boleh mengandung ta’bir dia mengikuti jejak orang yang mati dalam agamanya atau keduniaannya. Hal itu jika mayatnya dikenal olehnya. Jika tidak dikenal maka ta’birnya ia akan mencari sesuatu hal yang sulit didapatinya.
Hikayat
Diceritakan dari Syeikh Abu Hanifah r.a bahwasanya beliau mimpi datang ke kubur Rosululloh s.a.w lalu beliau menggalinya. Sesudah itu beliau menyampaikan berita tentang mimpinya itu kepada gurunya, sedang beliau ketika itu masih kecil di dalam bangku pesantrennya.
Gurunya menjawab: "Jika mimpimu itu benar wahai anakku, niscaya engkau akan mengikuti jejak Rosululloh saw dan menggali syariatnya."
Dan menurut kenyataannya adalah tepat dan telah nyata pula semua karomahnya.
Mengambil sesuatu dari mayat mengandung ta’bir lebih baik. Memberi sesuatu pada mayat mengandung ta’bir sebaliknya. Oleh karenanya, mimpi bahwasanya si mayat memberi padanya sesuatu dari harta benda dunia, maka boleh mengandung ta’bir ia akan memperoleh kebaikan dan rezeki dari sesuatu tempat yang tidak diharap sebelumnya. Namun bermimpi orang yang hidup memberi sesuatu pada si mayat berupa pakaiannya, lalu si mayat menerimanya dan dipakainya, maka ia akan mati menyusul kepadanya.
Mimpi memikul mayat,, mengandung ta’bir;
Jika tidak menurut tata cara memikul mayat, boleh dita’birkan harta yang harom atau memikul biaya orang yang tak beragama. Namun jika cara memikulnya benar maka ta’birnya ia akan mengikut penguasa atau diserahi beban pekerjaan kerajaan (pemerintah).
Mimpi bahwa orang yang sudah mati memeluknya atau bercampur dengannya atau membunuhnya, maka ta’birnya bahwa orang yang mimpi akan berumur panjang. Akan tetapi jika mimpi bahwa orang yang hidup bersama-sama orang yang telah mati memasuki sebuah rumah yang belum dikenal, maka ta’birnya ia sendiri akan mati menyusul kepadanya.
Barang siapa yang sedang menderita sakit bermimpi bahwa orang yang sudah mati masuk ke dalam rumahnya. Maka ta’birnya ia akan menderita sakit yang lama. Dan kadang boleh dita’biri bahwa ia sendiri akan mati.
Mimpi melihat orang yang sudah mati mengadukan rasa sakit dari bagian anggota tubuhnya boleh mengandung maksud bahwa anggota tubuh tersebut sedang dihisab di dalam kuburnya.
Mimpi seseorang yang sudah mati mengambil roti atau cincin darinya menunjukkan isyarat bahwa anaknya sendiri akan mati. Hal ini jika ia punya anak. Atau boleh mengandung ta’bir hartanya akan hilang, jika ia punya harta.
WAllohu A’lam.
Sumber: http://teguhtriatmojo.blogspot.com