HIKMAH, Oleh: KH Didin Hafidhuddin
Banyak ayat dan hadis yang menjelaskan kaum perempuan memiliki kedudukan yang mulia dalam kehidupan umat manusia. Dalam Alquran terdapat surah an-Nisa/surah perempuan yang sebagian besar isinya menggambarkan tentang kedudukan keluarga.
Artinya, ini isyarat pemeran utama dalam membangun keluarga adalah kaum perempuan atau ibu. Anak dan keturunan yang saleh dan salihah pada umumnya adalah hasil dari belaian dan didikan ibunya. Al-uum al-madrasatul uula (ibu adalah sekolah pertama).
Karena itu, penghormatan kepada ibu melebihi penghormatan kepada bapak. Meskipun, memang keduanya harus dihormati dan disayangi. Apalagi, ketika keduanya sudah memasuki usia tua atau uzur. Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah al-Israa ayat 23-24.
“Dan, Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kami mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentah mereka serta ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’”
Dalam tata cara berpakaian, perempuan diperintahkan menutup aurat. Ini bagian dari penghormatan dan penghargaan Islam terhadap mereka. Sekaligus, mereka akan merasa terjaga dan terpelihara kehormatan dirinya.
Perempuan yang berusaha menutup auratnya, di samping melaksanakan perintah agama, menghormati dirinya, juga memperlihatkan identitas dirinya sebagai Muslimah. Dalam surah al-Ahzab ayat 59, Allah menegaskan hal tersebut.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal karena itu mereka tak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’”
Berbeda dengan paham dan sikap dari golongan materialis dan sekuleris. Dengan mengatasnamakan kebebasan, kemerdekaan, dan hak asasi dinyatakan tak ada keharusan bagi perempuan menjaga kehormatan dirinya. Apalagi, menutup aurat.
Menutup aurat, bagi mereka, mengekang kebebasan berekspresi bagi perempuan dan menghambat aktualisasi diri. Karena itu, apa yang akan dilakukan sekelompok orang dengan menyelenggarakan Miss World di Indonesia yang mayoritas Muslim, dianggap sah-sah saja oleh mereka.
Padahal, ini cerminan dari perilaku yang merendahkan martabat perempuan. Ini juga menjatuhkan derajat mereka ke derajat yang paling rendah. Kegiatan ini, jika betul-betul dilaksanakan, hanyalah akan mengundang amarah dan kutukan dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam surah al-A’raf ayat 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.’” Wallahu a’lam.
Banyak ayat dan hadis yang menjelaskan kaum perempuan memiliki kedudukan yang mulia dalam kehidupan umat manusia. Dalam Alquran terdapat surah an-Nisa/surah perempuan yang sebagian besar isinya menggambarkan tentang kedudukan keluarga.
Artinya, ini isyarat pemeran utama dalam membangun keluarga adalah kaum perempuan atau ibu. Anak dan keturunan yang saleh dan salihah pada umumnya adalah hasil dari belaian dan didikan ibunya. Al-uum al-madrasatul uula (ibu adalah sekolah pertama).
Karena itu, penghormatan kepada ibu melebihi penghormatan kepada bapak. Meskipun, memang keduanya harus dihormati dan disayangi. Apalagi, ketika keduanya sudah memasuki usia tua atau uzur. Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah al-Israa ayat 23-24.
“Dan, Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kami mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentah mereka serta ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’”
Dalam tata cara berpakaian, perempuan diperintahkan menutup aurat. Ini bagian dari penghormatan dan penghargaan Islam terhadap mereka. Sekaligus, mereka akan merasa terjaga dan terpelihara kehormatan dirinya.
Perempuan yang berusaha menutup auratnya, di samping melaksanakan perintah agama, menghormati dirinya, juga memperlihatkan identitas dirinya sebagai Muslimah. Dalam surah al-Ahzab ayat 59, Allah menegaskan hal tersebut.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal karena itu mereka tak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’”
Berbeda dengan paham dan sikap dari golongan materialis dan sekuleris. Dengan mengatasnamakan kebebasan, kemerdekaan, dan hak asasi dinyatakan tak ada keharusan bagi perempuan menjaga kehormatan dirinya. Apalagi, menutup aurat.
Menutup aurat, bagi mereka, mengekang kebebasan berekspresi bagi perempuan dan menghambat aktualisasi diri. Karena itu, apa yang akan dilakukan sekelompok orang dengan menyelenggarakan Miss World di Indonesia yang mayoritas Muslim, dianggap sah-sah saja oleh mereka.
Padahal, ini cerminan dari perilaku yang merendahkan martabat perempuan. Ini juga menjatuhkan derajat mereka ke derajat yang paling rendah. Kegiatan ini, jika betul-betul dilaksanakan, hanyalah akan mengundang amarah dan kutukan dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam surah al-A’raf ayat 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.’” Wallahu a’lam.
Sumber: Republika Online