BERITA TERKINI, JAKARTA -- Mantan Presiden BJ Habibie mengatakan
pesawat Regio Prop 80 (R80) yang diproduksi PT Ragio Aviasi Industri
(RAI) dalam tahap pembuatan awal dan dikembangkan lebih hebat dari
pesawat N250.
"Kita buat lebih hebat. It's a surprise, you'll see it, ok (Ini adalah kejutan, kamu akan melihatnya, ok)," kata Habibie usai berpidato di Rakornas Riset dan Teknologi (Rakornas Ristek) di Jakarta, Rabu.
Menurut Habibie, pesawat R80 yang akan dibuat berdaya tampung 80 kursi dan ditargetkan terbang 2018 ini akan memanfaatkan pengalaman membuat pesawat N250.
Sebelumnya diberitakan pesawat R80, menurut Komisaris PT RAI Ilham A Habibie, merupakan The Next N250 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia.
Ia mengatakan saat ini pembuatan R80 masih dalam tahap pembuatan awal atau 10 persen. Kemampuan, desain, dan teknologi pesawat ini mirip N250, meski dari segi ukuran akan lenih besar dan panjang.
Pesawat R80, menurut dia, tetap menggunakan baling-baling di bagian atas badan pesawat sebagai penggerak pesawat seperti N250. Dengan menggunakan baling-baling maka konsumsi bahan bakar akan jauh lebih irit.
R80 ini, lanjutnya, didesain untuk jarak tempuh kurang dari 600 km, karena itu dapat dipastikan akan semakin irit bahan bakar. Sedangkan untuk produksi tahap awal, menurut dia, diperlukan dana 400 juta dolar AS.
"Kita buat lebih hebat. It's a surprise, you'll see it, ok (Ini adalah kejutan, kamu akan melihatnya, ok)," kata Habibie usai berpidato di Rakornas Riset dan Teknologi (Rakornas Ristek) di Jakarta, Rabu.
Menurut Habibie, pesawat R80 yang akan dibuat berdaya tampung 80 kursi dan ditargetkan terbang 2018 ini akan memanfaatkan pengalaman membuat pesawat N250.
Sebelumnya diberitakan pesawat R80, menurut Komisaris PT RAI Ilham A Habibie, merupakan The Next N250 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia.
Ia mengatakan saat ini pembuatan R80 masih dalam tahap pembuatan awal atau 10 persen. Kemampuan, desain, dan teknologi pesawat ini mirip N250, meski dari segi ukuran akan lenih besar dan panjang.
Pesawat R80, menurut dia, tetap menggunakan baling-baling di bagian atas badan pesawat sebagai penggerak pesawat seperti N250. Dengan menggunakan baling-baling maka konsumsi bahan bakar akan jauh lebih irit.
R80 ini, lanjutnya, didesain untuk jarak tempuh kurang dari 600 km, karena itu dapat dipastikan akan semakin irit bahan bakar. Sedangkan untuk produksi tahap awal, menurut dia, diperlukan dana 400 juta dolar AS.
Sumber: Republika Online