BERITA TERKINI, KAIRO -- Wakil Presiden sementara bentukan
militer Mesir, Muhammad El Baradei akhirnya mundur dari jabatannya usai
pengusiran paksa yang diwarnai pembantaian terhadap aksi duduk pendukung
Presiden terguling Muhammad Mursi.
Mantan Kepala Badan Atom Internasional ini mengungkapkan keberatannya
atas aksi militer Mesir tersebut. Dalam suratnya kepada Presiden Mesir
bentukan militer, Adly Mansur, El Baradei menjelaskan, dia tidak
bertanggungjawab atas aksi kekerasan tersebut.
"Sangat berat bagi saya untuk menanggung tanggungjawab atas keputusan
yang saya tidak terima dan sudah saya ingatkan atas
konsekuensinya,"ujarnya dalam surat pengunduran diri yang dikutip dari ahram.
El Baradei adalah diplomat yang dikenal di dunia internasional. Dia
menjadi pimpinan kelompok oposisi saat Presiden Muhammad Mursi belum
dikudeta, yakni Front Penyelamatan Nasional.
Dia berharap rakyat pendukung revolusi Mesir pada 30 Juni dapat
mengembalikan negara kembali ke jalur yang dicita-citakan oleh revolusi.
"Setelah adanya kebijakan eksklusif yang didominasi kelompok yang
memimpin negara ini dalam satu tahun terburuk,"lanjutnya.
Menurutnya, alasan tersebut membawanya untuk menerima tawaran dari
militer untuk duduk sebagai wakil presiden. "Akan tetapi, banyak hal
yang berubah arah saat polarisasi dan perpecahan telah mencapai level
berbahaya dan kehidupan sosial memperlihatkan adanya disintegrasi."
Saat diwawancarai di sebuah stasiun televisi dua pekan lalu, dia
sudah mengingatkan kepada pimpinan militer, Jendral Abdel Fattah El Sisi
dan anggota Dewan Ketahanan Nasional lainnya untuk menghindari solusi
keamanan terhadap krisis politik di negeri tersebut.
Sumber: Republika Online