Latest News

Demonstran Pro Mursi Akan Bertahan Hingga Akhir

  Pendukung Presiden Muhammad Mursi melaksanakan Shalat Idul Fitri sampai keluar jalan raya di luar Masjid Rabaah al-Adawiya, Nasr City, Kairo, Kamis (8/8) (AP/Khalil Hamra)
Pendukung Presiden Muhammad Mursi melaksanakan Shalat Idul Fitri sampai keluar jalan raya di luar Masjid Rabaah al-Adawiya, Nasr City, Kairo, Kamis (8/8) (AP/Khalil Hamra)

BERITA TERKINI, KAIRO -- Asap membubung tinggi dari kamp yang selama ini dijadikan tempat menginap pendukung Mursi di Rabiah Aladawiyah dan Alun-Alun Nahda. Letupan tembakan terdengar di saat para demonstran hendak menghindari serangan petugas. Polisi pun mengerahkan buldoser untuk membersihkan tenda pengunjuk rasa. "Kondisi di dalam sangat parah, mereka menghancurkan tenda kami. Kami tidak bisa bernapas di dalam dan banyak orang yang dilarikan ke rumah sakit,” ujar Murad Ahmad, seorang saksi mata di dalam kamp, Rabu (14/8).

Karung-karung pasir yang ditaruh bersusun serta tumpukan batu di sekitar kamp tak menghalangi petugas untuk merangsek masuk ke kamp di Rabiah Aladawiyah, Kairo. Gambar televisi menayangkan bagaimana petugas keamanan menembak dari atas atap sementara gas air mata menyelimuti para demonstran. Pihak keamanan mengatakan, sniper hanya ditugaskan untuk menembakkan gas air mata. “Gas air mata jatuh dari langit seperti hujan. Tidak ada ambulans di sana. Mereka (aparat) menutup akses setiap masuk,” ujar Khaled Ahmad (20 tahun), demonstran yang juga seorang mahasiswa. “Banyak wanita dan anak kecil di dalam. Tuhan menolong mereka. Ini merupakan pengepungan, serangan militer kepada kamp protes sipil.”

Militer sejak dari awal ingin menutup akses masuk ke lokasi pengunjuk rasa. Dengan begitu aparat bisa meminimalisasi membesarnya jumlah demonstran. Koresponden Aljazirah melaporkan, setiap pintu masuk ke dalam wilayah unjuk rasa di Rabiah Aladawiyah ditutup. Hanya petugas medis dan aparat yang boleh ke dalam. Reuters mengabarkan, dia melihat sekitar 20 orang yang ditembak di bagian kaki oleh tentara karena hendak ikut berunjuk rasa. Para demonstran membalasnya dengan melemparkan batu dan bom petrol ke arah petugas.

Bagi pendukung presiden terguling Muhammad Mursi, memperjuangkan pemerintahan sah sebelumnya merupakan harga diri. Karena itu, mereka rela berdemonstrasi bahkan menginap lebih dari lima pekan untuk memperjuangkan kembali eksistensi Mursi. Sejak awal, para pendukung setia ini pun tidak takut akan serangan militer yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa mereka. "Kami tidak peduli dengan kematian," ujar Aza Galal, seorang ibu rumah tangga yang menginap di Rabiah Aladawiyah, pusat unjuk rasa pro Mursi, seperti dikutip the Guardian.

Galal memberikan kesaksiannya itu pada Senin (12/8), atau dua hari sebelum militer benar-benar membubarkan paksa para pengunjuk rasa. Dalam serangan Rabu, puluhan orang dikabarkan tewas, bahkan kelompok Ikhwanul Muslimin yang menjadi basis penduduk Mursi menyebut jumlah korban tewas hingga ratusan. "Kami percaya akan satu hal, ketika waktu untuk meninggal tiba, maka Anda tak akan bisa mengelaknya. Jadi, apakah Anda akan memilih mati sebagai seorang martir pemberani atau sebagai seorang pengecut? Itu intinya. Dan kami ingin meninggal sahid," ujarnya.

Galal, yang saat itu diwawancarai, melindungi hijabnya di bawah payung berwana pelangi. Sementara putranya, Saif, menarik-narik bajunya. Sejak akhir Juni, puluhan ribu pendukung presiden terguing Muhammad Mursi menginap di dua lokasi di ibu kota Mesir. Satu di Alun-Alun Nahda dekat Universitas Kairo, sebelah barat Sungai Nil, dan satu lagi di Rabiah Aladawiyah.

Pada awalnya mereka mendukung agar Mursi terus melanjutkan masa pemerintahannya. Namun, pascakudeta militer 3 Juli, isu perjuangan mereka berubah menjadi pemulihan kembali kedudukan Mursi. Ahmen Abu Ouf salah seorang pengunjuk rasa beberapa hari lalu mengakui aparat dapat menyerang kapan pun. Tapi, dia yakin, sangat tidak mungkin untuk membubarkan aksi duduk para demonstran. Petugas, kata dia, harus mengusir paksa ribuan orang. "Dan kami akan mempertahankan aksi kami dengan jiwa ini," ujarnya. 

Sumber: Republika Online
  • Komen yuk!!, jangan lupa centang "Also post on Facebook" :)
  • BERITA TERKINI Designed by Templateism.com Copyright © 2014

    Theme images by Bim. Powered by Blogger.