BERITA TERKINI, MARYLAND --
Seorang serdadu Amerika Serikat Bradley Manning diganjar hukuman
penjara 35 tahun di penjara militer, Rabu, karena terbukti memberikan
sebanyak 700 ribu dokumen rahasia ke Wikileaks, suatu penerobosan data
rahasia terbesar di negara tersebut.
Menurut aturan pembebasan
bersyarat militer, Manning bisa keluar dari penjara dalam tujuh tahun,
kata pengacaranya, suatu fakta yang menurut pendiri Wikileaks, Julian
Assange, adalah "kemenangan taktis" untuk Pertahanan.
Namun pegiat keterbukaan mengatakan hukuman itu tetap akan memberi dampak membekukan bagi prospektif pembocor rahasia.
Hukuman yang dijatuhkan pada saat
pemerintahan Presiden Barack Obama sedang bergiat mengusut pembocoran
rahasia adalah yang terberat yang pernah diberikan untuk pemberian
dokumen rahasia kepada media.
Para pengunjung sidang di Fort Meade, Maryland, ruang sidang militer, menahan nafas saat hakim Lind membacakan hukuman Manning.
Bibi tentara itu, Debra Van Alstyne, memejamkan mata; tampaknya ia menahan air mata. Para pendukungnya berteriak, "Bradly, kami di pihakmu." }
Pengacara militer, David Coombs, mengaku menangis mendengar kabar tersebut dan kliennya berusaha mengusap air matanya.
"Saya dan beberapa orang lainnya
berlinangan air mata. Ia melihat saya dan berkata 'tidak apa-apa, tak
apa-apa'," kata Coombs kepada wartawan setelah sidang. Ia menambahkan
bahwa Manning mengatakan kepadanya, "Saya akan baik-baik saja. Saya akan
menjalaninya ... saya berada dalam keadaan bahwa klien menghibur saya.
Ia adalah pria muda yang ulet."
Coombs mengatakan ia akan
mengajukan pengampunan kepada Presiden Barack Obama atas Manning, yang
akan menjalani hukuman di barak Fort Leavenworth, Kansas.
Manning akan diberhentikan dengan tidak hormat dari militer AS, kata Lind.
Ia mengurangi hukuman selama tiga
tahun sesuai masa tahanan yang sudah dijalani Manning ditambah 112 hari
yang diberikan sebagai pengganti perlakukan tidak senonoh yang
dialaminya saat terdakwa ditangkap tiga tahun lalu.
Manning bekerja sebagai analis
intelijen di Baghdad pada 2010 ketika ia memberikan bocoran kepada
Wikileaks beberapa dokumen rahasia termasuk rekaman video tahun 2007
berupa serangan helikopter AS, Apache di Irak yang menyebabkan pulhan
orang terbunuh termasuk staf pemberitaan Reuters.
Selama masa persidangan pengacara
Manning berharap bahwa pengungkapan dokumen itu bisa menyadarkan warga
Amerika mengenai perang di Irak dan Afganistan dan mengundang semakin
banyak perdebatan.
Penuntut menyebut perbuatan terdakwa menempatkan keamanan negara dalam bahaya dengan memberikan informasi rahasia.
Manning mengatakan dalam
pernyataan yang dibacakan oleh pengacaranya bahwa ia memutuskan
mengeluarkan dokumen tersebut dengan pertimbangan moral.
"Saya mula mempertanyakan moralitas atas apa yang kami perbuat," katanya.
"Kami telah melupakan kemanusiaan kami."
Pengacaranya menolak memberi komentar setelah hukuman dijatuhkan.