BERITA TERKINI, KAIRO -- Setidaknya satu orang tewas dan 11
lainnya terluka dalam bentrokan yang pecah pada Selasa (13/8) saat aksi
demonstrasi pendukung presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, di jalan
Faissal, distrik Giza, Kairo.
Tidak jelas bagaimana bentrokan antara penentang dan pendukung Mursi tersebut mulai dipicu. Saksi mata mengatakan kepada situs berita Arab Ahram bahwa warga di daerah itu terlibat bentrok dengan orang-orang yang berdemonstrasi.
''Pada Selasa pagi, ribuan pendukung Mursi berbaris ke Kementerian Dalam Negeri dan berhadapan dengan kelompok yang melemparkan batu dan botol dan mengejek mereka sebagai 'teroris','' sebut voa-islam mengutip laporan Reuters.
Tidak jelas bagaimana bentrokan antara penentang dan pendukung Mursi tersebut mulai dipicu. Saksi mata mengatakan kepada situs berita Arab Ahram bahwa warga di daerah itu terlibat bentrok dengan orang-orang yang berdemonstrasi.
''Pada Selasa pagi, ribuan pendukung Mursi berbaris ke Kementerian Dalam Negeri dan berhadapan dengan kelompok yang melemparkan batu dan botol dan mengejek mereka sebagai 'teroris','' sebut voa-islam mengutip laporan Reuters.
Polisi juga menembakkan gas air mata pada demonstran. Mesir telah
dilanda kekhawatiran atas prospek pertumpahan darah selama sepekan
terakhir.
Otoritas berulang kali memperingatkan pendukung Mursi bahwa mereka
akan membubarkan aksi duduk mereka di Rabaa dan Nahda Square, Kairo, di
mana puluhan ribu orang berkemah selama lebih dari 40 hari untuk
menuntut pengembalian Mursi ke kursi presiden.
Hingga kini sekitar 300 pendukung Mursi telah tewas dalam bentrokan antara pendukung Mursi dengan pasukan keamanan yang dibantu kelompok anti Mursi sejak militer menggulingkan presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas tersebut pada 3 Juli lalu.
Hingga kini sekitar 300 pendukung Mursi telah tewas dalam bentrokan antara pendukung Mursi dengan pasukan keamanan yang dibantu kelompok anti Mursi sejak militer menggulingkan presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas tersebut pada 3 Juli lalu.
Sumber: Republika Online