BERITA TERKINI - Seiring dengan kejadian pencurian password yang dilakukan oleh hacker dengan menggunakan serangan malware pada komputer di berbagai negara, Yahoo mulai angkat bicara.
Menurut juru bicara Yahoo, pengguna seharusnya menerapkan reset password pada akun pribadi untuk melindungi dari gangguan hacker yang tidak bertanggung jawab.
"Ada kemungkinan bahwa pengguna memiliki browser atau sistem operasi yang 'out of date', sehingga hal tersebut sangat memudahkan malware untuk masuk, khususnya jenis yang digunakan oleh hacker untuk mencuri password," ujar juru bicara Yahoo yang dikutip dari Mashable.
Lebih lanjut dari itu, Yahoo juga mendorong penggunanya untuk terus memperbarui sistem dan aplikasi secara teratur, menjalankan software anti virus, serta tidak menginstal program-program dari sumber yang tidak terpercaya.
Yahoo secara langsung memberikan keterangan ini karena melihat serangan hacker yang mengerikan. Lebih dari 2 juta password yang terdiri dari akun Facebook, Google, Yahoo, Twitter, dan LinkedIn berhasil 'dirampas' oleh tangan usil mereka.
Dari jumlah 2 juta password akun yang dicuri tersebut, diketahui Facebook menyumbang 57 persen, Yahoo 10 persen, Google 9 persen, dan Twitter 3 persen.
Menurut juru bicara Yahoo, pengguna seharusnya menerapkan reset password pada akun pribadi untuk melindungi dari gangguan hacker yang tidak bertanggung jawab.
"Ada kemungkinan bahwa pengguna memiliki browser atau sistem operasi yang 'out of date', sehingga hal tersebut sangat memudahkan malware untuk masuk, khususnya jenis yang digunakan oleh hacker untuk mencuri password," ujar juru bicara Yahoo yang dikutip dari Mashable.
Lebih lanjut dari itu, Yahoo juga mendorong penggunanya untuk terus memperbarui sistem dan aplikasi secara teratur, menjalankan software anti virus, serta tidak menginstal program-program dari sumber yang tidak terpercaya.
Yahoo secara langsung memberikan keterangan ini karena melihat serangan hacker yang mengerikan. Lebih dari 2 juta password yang terdiri dari akun Facebook, Google, Yahoo, Twitter, dan LinkedIn berhasil 'dirampas' oleh tangan usil mereka.
Dari jumlah 2 juta password akun yang dicuri tersebut, diketahui Facebook menyumbang 57 persen, Yahoo 10 persen, Google 9 persen, dan Twitter 3 persen.
Sumber: merdeka.com