BERITA TERKINI, Menjadi juara umum
SEA Games dengan perolehan medali emas terbanyak adalah sebuah
kebanggaan. Tetapi ratusan kepingan medali emas yang didapatkan dari
berbagai cabang olahraga akan berasa hambar jika gagal meraih medali
emas dari cabang sepakbola.
Medali emas dari cabang sepakbola bernilai sangat mahal dengan
tingkat prestisius tinggi. Emas dari sepakbola akan selalu jadi topik
pembicaraan turun temurun dari masa-masa. Itulah yang ingin diwujudkan
Timnas Indonesia U-23 pada perhelatan SEA Games Myanmar 2013.
Timnas Indonesia U-23 menghadapi Timnas Thailand U-23 pada laga final cabang sepakbola SEA Games 2013 Myanmar di Stadion Zayyarthiri, Nay Pyi Taw, Sabtu (21/12) malam ini.
Indonesia lolos ke final usai mengalahkan Malaysia lewat adu
penalti, skor 5-4. Inilah kemenangan pertama Pasukan Garuda atas Pasukan
Harimau Malaya sejak 12 tahun dalam perhelatan SEA Games.
Kini setelah mampu mengakhiri rekor buruk melawan Malaysia,
publik Tanah Air berharap Kurnia Meiga dkk bisa mengakhiri penantian
panjang memenangi medali emas di SEA Games. Terakhir kali Tim Merah
Putih merebut medali emas pada SEA Games 1991 Filipina.
Karena itulah, medali emas di SEA Games sangat diidamkan
seluruh lapisan masyarakat Indonesia setelah dua tahun lalu gagal
meraihnya di Jakarta. Pada laga final, Indonesia takluk dari Malaysia
dalam drama adu penalti.
Para ksatria Tanah Air pun dipastikan akan mati-matian untuk
mendapatkan medali emas itu setelah jalan mereka tinggal selangkah lagi
untuk menggapainya. Kiper yang juga kapten Garuda Muda, Kurnia Meiga,
bertekad akan kembali tampil habis-habisan.
"Ini adalah kesempatan kedua yang saya dapatkan, dua tahun lalu
kami gagal mendapatkannya meski telah mencapai final. Tahun ini kami
tidak boleh gagal lagi. Medali emas ini bernilai sangat tinggi," kata
Meiga saat chatting dengan Tribun, Jumat (20/12).
Meiga memang jadi saksi hidup kegagalan Indonesia dua tahun
lalu. Kiper Arema Malang ini masuk dalam salah satu anggota skuad Garuda
Muda yang kalah dari Malaysia.
Kali ini antusiasmenya sangat besar. Inilah kesempatan terakhir
baginya untuk mentas di ajang SEA Games karena dua tahun lagi usianya
sudah 24 tahun.
Meiga juga berambisi mengobati kerinduan publik Tanah Air yang
sudah terlalu lama tidak menyaksikan Indonesia menjuarai cabang
sepakbola. Apalagi sepakbola Indonesia sudah 22 tahun tidak mengukir
prestasi membanggakan kecuali tahun ini ketika timnas yunior menjadi
juara AFF U-19.
"Akan sempurna jika di akhir tahun 2013 ini kami menjadi juara
SEA Games setelah sebelumnya adik-adik kami menjuarai AFF. Kami yakin
masa depan sepakbola Indonesia akan cerah jika di level yuniornya sudah
bermental juara," tambah Meiga.
Sebagai seorang kapten peranan Meiga tentu sangat vital untuk
mendongkrak moral dan mental rekan-rekannya. Apalagi Meiga adalah pemain
yang punya andil besar membawa Indonesia melaju ke final dengan
menggagalkan dua kali tembakan pemain Malaysia saat terjadi adu penalti.
Kewaspadaan Meiga di bawah mistar gawang dipastikan meninggi saat berhadapan dengan Thailand.
Dia telah merasakan dahsyatnya para penyerang Negeri Gajah Putih itu
setelah empat kali dibobol. Indonesia sebelum ini sudah bertemu Thailand dan kalah telak 1-4 di babak penyisihan Grup B pekan lalu.
Kuartet pertahanan yang masih mengandalkan Alfin Tuasalamony,
Manahati Lestusen, Mohammad Syaifudin, dan Diego Michels harus tampil
lebih disiplin dan tangguh. Sektor pertahanan bisa menjadi kunci
keberhasilan Garuda Muda.
"Rasanya bagus jika kami bisa pergi ke final dan memenangkan
medali emas bagi rakyat Indonesia untuk menebus kekecewaan tahun 2011
lalu," ucap Manahati, yang menjadi man of the match melawan Malaysia.
Indonesia hampir dipastikan akan tampil tanpa Andik Vermansyah
akibat cedera tangan. Sementara kondisi gelandang bertahan Egi
Melgiansyah masih tanda tanya.
"Egi mengalami sakit di punggungnya, kita lihat besok apa dia
bisa turun," ungkap Manajer Timnas Indonesia Chandra Muhammad Hamzah.
Pelatih Rahmad Darmawan kembali menurunkan Bayu Gatra dan
Rhamdani Lestaluhu sebagai winger. Dedi Kusnandar dan Fandi Eko Utomo
berperan sebagai gelandang serang, guna mendukung kinerja Yandi Sofyan
yang menjadi targetman.
Thailand, yang menyingkirkan Singapura di semifinal, juga
memiliki ambisi besar untuk mendapatkan medali emas dari sepakbola.
Negeri Gajah Putih ingin menahbiskan diri sebagai negara paling banyak
menjuarai sepakbola di ajang dua tahunan antarnegara Asia Tenggara ini.
Thailand dalam sejarahnya telah delapan kali jadi juara sejak
1993. Mereka juga sangat berpengalaman menjuarai sepakbola SEA Games
dengan catatan pernah menjuarainya dalam waktu berbeda pada tahun 1997,
2000, dan 2002.
"Target kami saat ini untuk memenangkan medali emas lagi. Kami
akan melakukan hal terbaik untuk untuk mencapai target tersebut," kata
Pelatih Timnas Thailand U-23, Kiatisuk Senamuang.
Bagi Indonesia dan Thailand
ini adalah pertemuan kedua di partai final SEA Games. Pertemuan pertama
terjadi di final 1991 dimana saat itu Indonesia keluar sebagai juara.
Pada 1997 keduanya kembali berjumpa di final dan giliran Thailand yang juara. Uniknya dua partai puncak tersebut berakhir dengan drama adu penalti.
Jika melihat catatan pertemuan kedua tim di ajang SEA Games, Thailand
masih lebih unggul jauh atas Indonesia. Dari 17 kali pertemuan,
Indonesia hanya bisa unggul tiga kali, imbang satu kali, dan kalah 13
kali dari Thailand.
Bahkan dua keunggulan yang diraih Indonesia didapat melalui
babak adu penalti. Satu-satunya kemenangan yang diraih Indonesia atas Thailand melalui waktu normal 90 menit terjadi dua tahun lalu di Jakarta dengan skor 3-1.
Sumber: tribunnews.com