BERITA TERKINI, Juventus tampaknya sudah berada di jalur yang benar untuk memenuhi ambisi mereka mencetak hat-trick Scudetto Serie A Italia setelah mampu meraih kemenangan pada dua laga awal musim ini.
Pasukan hitam-putih yang dinahkodai oleh Antonio Conte pada musim ini telah memperbaiki lini depan mereka dengan mendatangkan Carlos Tevez dan Fernando Llorente. Banyak pihak yang memuji langkah transfer tersebut dan meyakini bahwa Juve juga akan mampu melangkah lebih jauh lagi di Liga Champions Eropa.
Sejauh ini, bisa dikatakan bahwa semuanya tampak begitu sempurna dan skuad 'Bianconeri' mampu memenuhi ekspektasi tinggi Juventini di seluruh dunia. Dan di bawah ini saya, yang juga seorang Juventini, akan mencoba membuat 10 prediksi --semacam harapan dan mimpi-- tentang klub kesayangan saya tersebut.
1. Carlos Tevez akan meraih gelar 'Capocanonieri'
Tevez
memulai musim ini dengan performa brilian dan produktif. Striker
Argentina ini mencetak 3 gol dalam tiga laga awal Juventus: vs. Lazio
[Supercoppa Italiana] dan vs. Sampdoria serta Lazio [Serie A]. Tevez,
sejauh ini, bisa membuktikan bahwa dia adalah solusi yang sangat cerdas
dari kelemahan Juventus dalam dua musim terakhir di lini depan.
Belum ada pemain Juventus yang memenangi gelar top skor atau 'capocanonieri' Serie A sejak tahun 2008 silam ketika sang legenda hidup sekaligus maskot Juve --Alessandro Del Piero-- melesatkan 21 gol. Dan melihat dari sepak terjang serta sejarah betapa mengerikannya naluri gol yang dimiliki oleh Tevez, maka saya merasa 'El Apache' akan mampu mengulangi prestasi Del Piero tersebut di musim ini.
2. Paul Pogba akan lebih sering mengisi Starting XI
Belum ada pemain Juventus yang memenangi gelar top skor atau 'capocanonieri' Serie A sejak tahun 2008 silam ketika sang legenda hidup sekaligus maskot Juve --Alessandro Del Piero-- melesatkan 21 gol. Dan melihat dari sepak terjang serta sejarah betapa mengerikannya naluri gol yang dimiliki oleh Tevez, maka saya merasa 'El Apache' akan mampu mengulangi prestasi Del Piero tersebut di musim ini.
2. Paul Pogba akan lebih sering mengisi Starting XI
Paul
Pogba, seperti yang kita ketahui, adalah wonderkid dengan bakat dan
talenta yang luar biasa. Pemuda Prancis ini mempunyai segala hal untuk
menjadi salah satu pemain tengah terhebat dalam jagat sepakbola. Dia
adalah investasi terhangat dan paling menarik yang dimiliki oleh skuad
Juventus saat ini.
Di musim lalu, 'Pogboss' tercatat tampil sebanyak 28 kali di Serie A di mana 18 di antaranya tampil sebagai starter. Dan melihat konsistensi yang mampu ia tampilkan dalam 3 laga awal plus masih cederanya Claudio Marchisio, maka saya meyakini bahwa Pogba akan mendapatkan kesempatan yang lebih banyak di musim ini.
3. Antonio Conte akan bereksperimen dengan sistem 4 pemain belakang
Di musim lalu, 'Pogboss' tercatat tampil sebanyak 28 kali di Serie A di mana 18 di antaranya tampil sebagai starter. Dan melihat konsistensi yang mampu ia tampilkan dalam 3 laga awal plus masih cederanya Claudio Marchisio, maka saya meyakini bahwa Pogba akan mendapatkan kesempatan yang lebih banyak di musim ini.
3. Antonio Conte akan bereksperimen dengan sistem 4 pemain belakang
Conte
telah melakukan pekerjaan yang luar biasa di Juventus dalam dua tahun
terakhir. Strategi 3-5-2 yang ia terapkan terbukti mampu membawa 'Si
Nyonya Tua' menapaki jalur kejayaan di Italia. Pelatih berusia 44 tahun
ini tergolong sebagai salah satu pelatih jenius di Italia bahkan juga di
dunia.
Dalam dua tahun masa baktinya di Juventus Stadium, Conte tercatat telah melakukan empat eksperimen perubahan taktik dan strategi. Dan bukan hal yang tidak mungkin jika di musim ini Conte akan kembali melakukan eksperimen radikalnya, menggunakan sistem 4 bek misalnya.
Di musim ini, Juventus berhasil mendatangkan salah satu bek muda Italia, Angelo Ogbonna, yang diproyeksikan sebagai pelapis dari trio BBC --Barzagli, Bonucci, dan Chiellini-- di lini pertahanan 'La Vecchia Signora'. Ogbonna menjadikan Conte lebih leluasa dan memiliki opsi lebih di lini belakang Juve musim ini.
4. Posisi Giorgio Chiellini akan mulai terusik
Dalam dua tahun masa baktinya di Juventus Stadium, Conte tercatat telah melakukan empat eksperimen perubahan taktik dan strategi. Dan bukan hal yang tidak mungkin jika di musim ini Conte akan kembali melakukan eksperimen radikalnya, menggunakan sistem 4 bek misalnya.
Di musim ini, Juventus berhasil mendatangkan salah satu bek muda Italia, Angelo Ogbonna, yang diproyeksikan sebagai pelapis dari trio BBC --Barzagli, Bonucci, dan Chiellini-- di lini pertahanan 'La Vecchia Signora'. Ogbonna menjadikan Conte lebih leluasa dan memiliki opsi lebih di lini belakang Juve musim ini.
4. Posisi Giorgio Chiellini akan mulai terusik
Chiellini
bukanlah dirinya seperti pada 2 atau 3 tahun yang lalu. Dari tiga bek
yang selalu dimainkan oleh Conte, menurut saya Chiellini adalah yang
terlemah dan masih mencari bentuk permainan terbaiknya.
Andrea Barzagli sangat pintar dan luar biasa dalam hal membaca arah serangan, sedangkan Leo Bonnucci sangat bagus dan mampu memainkan peran sebagai stopper. Kemampuan dua pemain belakang Italia ini sangat diperlukan Conte dalam menerapkan sekaligus menyempurnakan formasi 3-5-2 yang biasa ia gunakan selama ini.
Di sisi lain, tidak ada yang meragukan kemampuan 'ball-winning' Chiellini. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya dibutuhkan mengingat Conte menerapkan gaya bermain yang menekankan dominasi dan penguasaan bola lebih banyak. Ditambah lagi dengan kedatangan Ogbonna dengan usia yang lebih muda dan tenaga yang lebih segar, pertanyaan selanjutnya dari saya adalah 'apakah Chiellini masih dibutuhkan oleh Juve? Sampai kapan?'
Well, who knows then.
5. Mirko Vucinic akan terus mendampingi Tevez dalam Starting XI
Andrea Barzagli sangat pintar dan luar biasa dalam hal membaca arah serangan, sedangkan Leo Bonnucci sangat bagus dan mampu memainkan peran sebagai stopper. Kemampuan dua pemain belakang Italia ini sangat diperlukan Conte dalam menerapkan sekaligus menyempurnakan formasi 3-5-2 yang biasa ia gunakan selama ini.
Di sisi lain, tidak ada yang meragukan kemampuan 'ball-winning' Chiellini. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya dibutuhkan mengingat Conte menerapkan gaya bermain yang menekankan dominasi dan penguasaan bola lebih banyak. Ditambah lagi dengan kedatangan Ogbonna dengan usia yang lebih muda dan tenaga yang lebih segar, pertanyaan selanjutnya dari saya adalah 'apakah Chiellini masih dibutuhkan oleh Juve? Sampai kapan?'
Well, who knows then.
5. Mirko Vucinic akan terus mendampingi Tevez dalam Starting XI
Pada
bursa transfer musim panas bulan lalu, nama Vucinic termasuk dalam
daftar nama striker yang akan dilego oleh Juventus setelah pihak
manajemen memastikan kedatangan Llorente dan Tevez. Berbagai tawaran pun
berdatangan dan yang paling serius datang dari klub Rusia, Zenit St.
Petersburg, yang berani membayar mahal untuk jasa Vucinic.
Namun ternyata Conte bersikeras untuk mempertahankan striker Montenegro tersebut dan kembali menyatakan bahwa Vucinic masih menjadi bagian dalam rencananya di musim 2013/14.
Kepercayaan Conte tersebut pun dibayar dengan aksi memukau di atas lapangan oleh Vucinic. Dalam tiga laga awal, Vucinic sukses menjadi partner Tevez dalam formasi dua striker Juve. Vucinic juga mampu menyumbangkan satu gol kala Juventus berhasil meluluh-lantakkan Lazio 4-1 pada giornata 2 Serie A.
Melihat dukungan penuh Conte dan penampilan menjanjikan serta belum nyetelnya Llorente di Italia, saya meyakini bahwa Vucinic masih akan menjadi pilihan utama Conte bersama dengan Tevez di lini depan 'Bianconeri'.
6. Juventus akan mampu mencatatkan selisih gol lebih dari 50 gol di musim ini
Lini pertahanan Juventus adalah salah satu yang terbaik di Italia dan Eropa. Dalam dua musim terakhir skuad Conte mampu menampilkan performa yang brilian dalam bertahan dan menggagalkan serangan lawan.
Selain itu, terlepas dari betapa akutnya kemandulan para strikernya di dua musim terakhir, 'The Old Lady' juga tergolong sebagai klub yang sangat produktif. Ini dibuktikan dengan catatan selisih gol mereka yang hampir mencapai angka 50 yakni 48 [2011/12] dan 47 [2012/13] di kompetisi Serie A.
Dengan penambahan cerdas di sektor penyerangan dan komposisi pertahanan yang semakin kuat di musim ini, maka saya bisa mengatakan bahwa Juventus akan mampu mencatatkan selisih gol yang lebih banyak ketimbang dua musim terakhir.
7. Semakin bersinarnya 'King Arturo' Vidal
Namun ternyata Conte bersikeras untuk mempertahankan striker Montenegro tersebut dan kembali menyatakan bahwa Vucinic masih menjadi bagian dalam rencananya di musim 2013/14.
Kepercayaan Conte tersebut pun dibayar dengan aksi memukau di atas lapangan oleh Vucinic. Dalam tiga laga awal, Vucinic sukses menjadi partner Tevez dalam formasi dua striker Juve. Vucinic juga mampu menyumbangkan satu gol kala Juventus berhasil meluluh-lantakkan Lazio 4-1 pada giornata 2 Serie A.
Melihat dukungan penuh Conte dan penampilan menjanjikan serta belum nyetelnya Llorente di Italia, saya meyakini bahwa Vucinic masih akan menjadi pilihan utama Conte bersama dengan Tevez di lini depan 'Bianconeri'.
6. Juventus akan mampu mencatatkan selisih gol lebih dari 50 gol di musim ini
Lini pertahanan Juventus adalah salah satu yang terbaik di Italia dan Eropa. Dalam dua musim terakhir skuad Conte mampu menampilkan performa yang brilian dalam bertahan dan menggagalkan serangan lawan.
Selain itu, terlepas dari betapa akutnya kemandulan para strikernya di dua musim terakhir, 'The Old Lady' juga tergolong sebagai klub yang sangat produktif. Ini dibuktikan dengan catatan selisih gol mereka yang hampir mencapai angka 50 yakni 48 [2011/12] dan 47 [2012/13] di kompetisi Serie A.
Dengan penambahan cerdas di sektor penyerangan dan komposisi pertahanan yang semakin kuat di musim ini, maka saya bisa mengatakan bahwa Juventus akan mampu mencatatkan selisih gol yang lebih banyak ketimbang dua musim terakhir.
7. Semakin bersinarnya 'King Arturo' Vidal
Saat
berbicara tentang topik pemain terbaik di Eropa dan dunia, nama Arturo
Vidal mungkin bukanlah nama yang muncul dalam benak semua orang. Namun
peran gelandang Chili ini sangatlah vital dalam kesuksesan Juventus di
dua musim terakhir.
Bersama Marchisio, Pirlo, dan Pogba, Vidal menjadikan lini tengah Juve sebagai kekuatan yang menakutkan di se-antero Italia dan Eropa. Vidal mempunyai segalanya untuk menjadi yang terbaik: fisik dan visi permainan yang kuat, kreatifitas menawan, serta naluri gol yang luar biasa di depan gawang lawan.
Bukan-lah suatu keajaiban jika peran Vidal akan semakin penting di musim ini yang akan semakin menyinarkan namanya di jagat sepakbola. Dan jika Juventus mampu mencetak hat-trick Scudetto serta berbicara lebih banyak di kompetisi Liga Champions musim ini, maka saya yakin Vidal akan mendapatkan penghargaan yang lebih layak untuk kerja kerasnya di atas lapangan hijau. Ballon d'Or mungkin.
8. Juventus akan lebih dulu tersingkir di Coppa Italia
Conte membuktikan bahwa Coppa Italia bukanlah ajang remeh-temeh. Dalam dua musim terakhir Conte selalu mempersiapkan dengan serius skuadnya dalam 'ajang kelas dua' di Italia ini. Juventus mampu mencapai babak final di musim 2011/12 dan babak semi-final di musim lalu: bukti keseriusan Conte.
Namun hal tersebut mungkin tidak akan terjadi di musim ini, saya berharap seperti itu. Conte mungkin akan merelakan Coppa Italia demi ambisinya mengantarkan Juve melakukan sesuatu yang lebih dari musim lalu di Liga Champions.
Merelakan Coppa Italia agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di Serie A dan Liga Champions, this will not be a bad thing though.
9. Juventus akan menyapu bersih seluruh laga kandangnya di Serie A musim ini
Musim lalu Juventus menderita lima kali kekalahan yang dua di antaranya mereka alami di Juventus Stadium. Klub pertama yang mengalahkan Juve istananya adalah Inter Milan yang sekaligus mengakhiri rekor tak terkalahkan yang diukir Juve pada musim 2011/13. Dua bulan kemudian, Sampdoria kembali memberikan kejutan tak menyenangkan bagi Juventus. 'Il Samp' mampu menundukkan 'Bianconeri' dengan skor 2-1 di Juventus Stadium.
Musim ini? Saya meyakini hal tersebut tidak akan terulang. Juventus telah menjadi klub yang lebih kuat dan matang. Forza Bianconeri!
10. Juventus akan meraih Scudetto dengan lebih 'nyaman'
Juventus memenangkan Scudetto musim lalu dengan selisih poin yang lumayan besar dengan peringkat kedua --Napoli, yakni 9 poin.
Di musim ini, saya merasa bahwa Juventus akan mampu menampilkan yang lebih baik daripada musim lalu. Perekrutan Llorente dan Tevez untuk mempertajam lini depan serta Ogbonna untuk semakin memperkuat lini pertahanan semakin menyempurnakan skuad juara Antonio Conte.
Napoli tetap akan menjadi pesaing utama bagi Juventus dalam perburuan Scudetto musim ini. Meski kehilangan Edinson Cavani yang merupakan senjata utama mereka di musim lalu, Napoli telah melakukan langkah cerdik di bursa transfer musim panas dengan mendatangkan sejumlah pemain kompeten seperti Gonzalo Higuain, Jose Callejon, Raul Albiol, dan Pepe Reina.
Di sisi lain, Fiorentina juga harus dianggap lebih serius musim ini. Kehilangan Stevan Jovetic [ke Manchester City] dan Adem Ljajic [ke AS Roma] tidak akan mempengaruhi kekuatan mereka. Bergabungnya Mario Gomez dari Bayern Munich serta semakin membaiknya penampilan Giuseppe Rossi diyakini akan mampu membuat 'La Viola' melampaui ekspektasi semua orang.
Begitu juga dengan AS Roma yang mulai nyaman dengan skuad muda mereka. 'Serigala Ibukota' mempunyai potensi untuk lebih garang di musim ini. Ljajic dan Kevin Strootman adalah garansi membaiknya permainan Roma. Sedangkan untuk AC Milan, Inter Milan, dan Lazio, mungkin keempat klub ini harus lebih bersabar dan bersiap menghadapi ketatnya persaingan di Serie A.
Namun setelah menyimak fakta di atas, saya memprediksi bahwa Juventus masih akan menjadi penguasa Italia di musim ini. "La Fidanzata d'Italia" akan mencetak hat-trick Scudetto, dan kali ini dengan selsih 10 poin atau bahkan lebih.
So, keep fight me Old Lady!
Bersama Marchisio, Pirlo, dan Pogba, Vidal menjadikan lini tengah Juve sebagai kekuatan yang menakutkan di se-antero Italia dan Eropa. Vidal mempunyai segalanya untuk menjadi yang terbaik: fisik dan visi permainan yang kuat, kreatifitas menawan, serta naluri gol yang luar biasa di depan gawang lawan.
Bukan-lah suatu keajaiban jika peran Vidal akan semakin penting di musim ini yang akan semakin menyinarkan namanya di jagat sepakbola. Dan jika Juventus mampu mencetak hat-trick Scudetto serta berbicara lebih banyak di kompetisi Liga Champions musim ini, maka saya yakin Vidal akan mendapatkan penghargaan yang lebih layak untuk kerja kerasnya di atas lapangan hijau. Ballon d'Or mungkin.
8. Juventus akan lebih dulu tersingkir di Coppa Italia
Conte membuktikan bahwa Coppa Italia bukanlah ajang remeh-temeh. Dalam dua musim terakhir Conte selalu mempersiapkan dengan serius skuadnya dalam 'ajang kelas dua' di Italia ini. Juventus mampu mencapai babak final di musim 2011/12 dan babak semi-final di musim lalu: bukti keseriusan Conte.
Namun hal tersebut mungkin tidak akan terjadi di musim ini, saya berharap seperti itu. Conte mungkin akan merelakan Coppa Italia demi ambisinya mengantarkan Juve melakukan sesuatu yang lebih dari musim lalu di Liga Champions.
Merelakan Coppa Italia agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di Serie A dan Liga Champions, this will not be a bad thing though.
9. Juventus akan menyapu bersih seluruh laga kandangnya di Serie A musim ini
Musim lalu Juventus menderita lima kali kekalahan yang dua di antaranya mereka alami di Juventus Stadium. Klub pertama yang mengalahkan Juve istananya adalah Inter Milan yang sekaligus mengakhiri rekor tak terkalahkan yang diukir Juve pada musim 2011/13. Dua bulan kemudian, Sampdoria kembali memberikan kejutan tak menyenangkan bagi Juventus. 'Il Samp' mampu menundukkan 'Bianconeri' dengan skor 2-1 di Juventus Stadium.
Musim ini? Saya meyakini hal tersebut tidak akan terulang. Juventus telah menjadi klub yang lebih kuat dan matang. Forza Bianconeri!
10. Juventus akan meraih Scudetto dengan lebih 'nyaman'
Juventus memenangkan Scudetto musim lalu dengan selisih poin yang lumayan besar dengan peringkat kedua --Napoli, yakni 9 poin.
Di musim ini, saya merasa bahwa Juventus akan mampu menampilkan yang lebih baik daripada musim lalu. Perekrutan Llorente dan Tevez untuk mempertajam lini depan serta Ogbonna untuk semakin memperkuat lini pertahanan semakin menyempurnakan skuad juara Antonio Conte.
Napoli tetap akan menjadi pesaing utama bagi Juventus dalam perburuan Scudetto musim ini. Meski kehilangan Edinson Cavani yang merupakan senjata utama mereka di musim lalu, Napoli telah melakukan langkah cerdik di bursa transfer musim panas dengan mendatangkan sejumlah pemain kompeten seperti Gonzalo Higuain, Jose Callejon, Raul Albiol, dan Pepe Reina.
Di sisi lain, Fiorentina juga harus dianggap lebih serius musim ini. Kehilangan Stevan Jovetic [ke Manchester City] dan Adem Ljajic [ke AS Roma] tidak akan mempengaruhi kekuatan mereka. Bergabungnya Mario Gomez dari Bayern Munich serta semakin membaiknya penampilan Giuseppe Rossi diyakini akan mampu membuat 'La Viola' melampaui ekspektasi semua orang.
Begitu juga dengan AS Roma yang mulai nyaman dengan skuad muda mereka. 'Serigala Ibukota' mempunyai potensi untuk lebih garang di musim ini. Ljajic dan Kevin Strootman adalah garansi membaiknya permainan Roma. Sedangkan untuk AC Milan, Inter Milan, dan Lazio, mungkin keempat klub ini harus lebih bersabar dan bersiap menghadapi ketatnya persaingan di Serie A.
Namun setelah menyimak fakta di atas, saya memprediksi bahwa Juventus masih akan menjadi penguasa Italia di musim ini. "La Fidanzata d'Italia" akan mencetak hat-trick Scudetto, dan kali ini dengan selsih 10 poin atau bahkan lebih.
So, keep fight me Old Lady!