BERITA TERKINI, JAKARTA -- Anggota Organisasi Kerjasama Islam
(OKI) diminta mengambinl inisiatif mengakhiri politik adu domba dan
pemecahbelahan negara-negara Muslim oleh Barat.
Permintaan itu disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Slamet Effendy Yusuf, menyusul rencana Amerika Serikat menyerang Suriah. Slamet
Permintaan itu disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Slamet Effendy Yusuf, menyusul rencana Amerika Serikat menyerang Suriah. Slamet
mengatakan serangan AS akan menimbulkan tragedi kemanusiaan yang lebih
hebat.
Kelak, kata Slamet, ketika 'serangan terbatas' selesai dan AS serta sekutunya meninggalkan kawasan tersebut, mereka akan meninggalkan sebuah negara bangsa yang porak poranda secara fisik, serta perang saudara yang sulit dihentikan.
"Kita lihat Irak sekarang. Dengan senang hati AS menarik militernya dari Irak karena tanpa mereka perangi bangsa Irak sudah aktif saling menghancurkan dan membunuh," ujar Slamet seraya meminta serangan AS ke Suriah harus dicegah.
Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu mengajak umat manusia yang cinta damai mencegah tragedi kemanusiaan ini. "Harus ada penolakan secara masif masyarakat dunia terhadap kesewenang-wenangan negara adikuasa ini. AS tidak punya kewenangan untuk penyerbuan itu sekalipun Kongres AS mengizinkan," katanya.
Kelak, kata Slamet, ketika 'serangan terbatas' selesai dan AS serta sekutunya meninggalkan kawasan tersebut, mereka akan meninggalkan sebuah negara bangsa yang porak poranda secara fisik, serta perang saudara yang sulit dihentikan.
"Kita lihat Irak sekarang. Dengan senang hati AS menarik militernya dari Irak karena tanpa mereka perangi bangsa Irak sudah aktif saling menghancurkan dan membunuh," ujar Slamet seraya meminta serangan AS ke Suriah harus dicegah.
Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu mengajak umat manusia yang cinta damai mencegah tragedi kemanusiaan ini. "Harus ada penolakan secara masif masyarakat dunia terhadap kesewenang-wenangan negara adikuasa ini. AS tidak punya kewenangan untuk penyerbuan itu sekalipun Kongres AS mengizinkan," katanya.
Sumber: Republika Online