Menlu AS John Kerry bersama istri tampak sedang makan malam dengan
Presiden Suriah Bashar al-Assad yang juga ditemani istri. Diperkirakan,
foto diambil pada 2009
Kerry mengklaim, menteri Liga Arab sepakat pemerintahan Bashar
Al-Assad yang menggunakan senjata kimia telah melewati garis merah global.
"Kami semua setuju...bahwa penggunaan senjata kimia Assad...melintasi garis merah global internasional," ujar Kerry dikutip Al-Jazeera, Senin (9/9).
Kerry mengatakan, jumlah negara Arab yang menandatangani kesepakatan mencapai 12 negara. "Hari ini kami mendiskusikan kemungkinan dan tindakan yang harus diambil," ujarnya.
Dikatakan Kerry, Arab Saudi yang berpartisipasi dalam pembicaraan bersama otoritas Liga Arab serta delapan negara Arab lainnya merupakan negara-negara yang ikut tanda-tangan. "Mereka mendukung serangan dan mendukung untuk mengambil tindakan," ujar Kerry.
Namun, dalam konferensi itu menteri luar negeri Qatar menekankan perlunya solusi politik dalam perang Suriah, bukan militer. Kerry juga mengatakan AS mempertimbangkan masukan dari Prancis untuk kemungkinan membawa isu Suriah ke Dewan Keamanan PBB setelah ada laporan dari penyelidik PBB.
Sumber: Republika Online
"Kami semua setuju...bahwa penggunaan senjata kimia Assad...melintasi garis merah global internasional," ujar Kerry dikutip Al-Jazeera, Senin (9/9).
Kerry mengatakan, jumlah negara Arab yang menandatangani kesepakatan mencapai 12 negara. "Hari ini kami mendiskusikan kemungkinan dan tindakan yang harus diambil," ujarnya.
Dikatakan Kerry, Arab Saudi yang berpartisipasi dalam pembicaraan bersama otoritas Liga Arab serta delapan negara Arab lainnya merupakan negara-negara yang ikut tanda-tangan. "Mereka mendukung serangan dan mendukung untuk mengambil tindakan," ujar Kerry.
Namun, dalam konferensi itu menteri luar negeri Qatar menekankan perlunya solusi politik dalam perang Suriah, bukan militer. Kerry juga mengatakan AS mempertimbangkan masukan dari Prancis untuk kemungkinan membawa isu Suriah ke Dewan Keamanan PBB setelah ada laporan dari penyelidik PBB.
Sumber: Republika Online