BERITA TERKINI, JAKARTA---Wacana pemindahan ibu kota ke luar
Jakarta kembali mengemuka. Kali ini, usulan itu disampaikan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekembalinya dari kunjungan luar negeri
beberapa waktu lalu. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo mengaku tak mau berkomentar banyak. Pihaknya pun menyerahkan
sepenuhnya masalah ini ke pemerintah pusat.
"Ya itu kan keputusan nasional. Kalau memang diputuskan, kita yang di
sini tentu saja berhitung kembali mengenai perencanaan. Tapi, kalau mau
diputuskan ya segera diputuskan. Jangan terlalu lama," ujar Jokowi di
Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Dikatakan Jokowi, banyak yang harus diperhitungkan untuk menjalankan
wacana tersebut. Salah satunya, mengenai nilai historis Jakarta sebagai
ibu kota. Namun, jika dihitung mengenai kepadatan penduduk di Jakarta,
memang sudah perlu dipertimbangkan. "Kalau historis kan memang ada
historisnya. Tapi kalau mau kita berhitung, berkalkulasi mengenai
kepadatan Jakarta ya memang beda soal," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden SBY kembali mencuatkan soal
wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta. Pernyataan SBY soal pemindahan
ibu kota ini disampaikan melalui akun twitternya @SBYudhoyono, setelah
melihat kesuksesan pemindahan ibu kota di Kazakhstan dalam kunjungan
kerjanya ke beberapa negara bekas Uni Soviet beberapa waktu lalu.
"Kazakhstan sukses pindahkan ibu kota Astana, 4-5 tahun lalu, diam-diam
presiden pikirkan kemungkinan bangun pusat pemerintahan di luar
Jakarta," tulis SBY di akun twitternya.
Sumber: Republika Online