BERITA TERKINI, TEHERAN -- Presiden baru Iran, Hassan Rouhani
mengatakan negaranya tidak akan pernah membangun senjata nuklir. Rouhani
juga mengatakan punya otoritas untuk menegosiasikan program pengayaan
uranium dengan negara barat.
Baru-baru ini, Iran membebaskan 11 tahanan politik termasuk pengacara HAM Nasrin Sotoudeh. Delapan wanita dan tiga pria juga termasuk politisi reformis Mohsen Aminzadeh. Dalam kampanye pemilihan awal tahun ini, Rouhani berjanji membebaskan tahanan politik. Dia juga berjanji lebih moderat dan terbuka pada hubungan internasional. Dia dijadwalkan mengunjungi New York pekan depan untuk bertemu dengan PBB.
Laporan BBC menyatakan Rouhani memutuskan berbicara dengan kantor berita AS untuk menunjukkan pentingnya pemerintah Iran rekonsiliasi dengan Washington. "Ini bisa menjadi langkah halus dan kecil untuk masa depan yang sangat penting," ujar Rouhani.
Iran masih berada di bawah sanksi PBB dan negara Barat karena program kontroversial nuklir. Mereka mengatakan program pengayaan uranium untuk tujuan damai namun AS dan koalisinya menuduh Iran mencoba membangun senjata nuklir.
Baru-baru ini, Iran membebaskan 11 tahanan politik termasuk pengacara HAM Nasrin Sotoudeh. Delapan wanita dan tiga pria juga termasuk politisi reformis Mohsen Aminzadeh. Dalam kampanye pemilihan awal tahun ini, Rouhani berjanji membebaskan tahanan politik. Dia juga berjanji lebih moderat dan terbuka pada hubungan internasional. Dia dijadwalkan mengunjungi New York pekan depan untuk bertemu dengan PBB.
Laporan BBC menyatakan Rouhani memutuskan berbicara dengan kantor berita AS untuk menunjukkan pentingnya pemerintah Iran rekonsiliasi dengan Washington. "Ini bisa menjadi langkah halus dan kecil untuk masa depan yang sangat penting," ujar Rouhani.
Iran masih berada di bawah sanksi PBB dan negara Barat karena program kontroversial nuklir. Mereka mengatakan program pengayaan uranium untuk tujuan damai namun AS dan koalisinya menuduh Iran mencoba membangun senjata nuklir.
Gedung Putih pada Rabu kemarin mengatakan ada surat menyurat antara
Presiden Obama dan Rouhani. "Dalam suratnya presiden mengindikasikan
bahwa AS siap untuk memecahkan masalah nuklir dengan jalan yang
mengizinkan Iran menunjukkan program nuklir untuk tujuan damai," ujar
juru bicara gedung putih, Jay Carney.
Sumber: Republika Online