BERITA TERKINI, HEBRON -- Militer Israel masih terus memburu
penembak jitu yang telah membunuh tentara Zionis, Gel Gabe, di dekat
Masjid Ibrahim, Hebron tengah, Ahad (22/9).
Chanel 10 Israel melansir pernyataan personel keamanan Zionis bahwa penembak jituh Palestina masih berada di dalam kota Hebron.
Chanel 10 Israel melansir pernyataan personel keamanan Zionis bahwa penembak jituh Palestina masih berada di dalam kota Hebron.
Dia mengisyaratkan pasukan Zionis di bawah komando Hafati dan Nehel
yang disertai dengan anjing pelacak terlatih dari kesatuan Oxta ikut
dalam aksi penggeledahan dan penyisiran secara luas kota Hebron.
Laporan-laporan media Zionis menegaskan militer Zionis tidak memperkenankan warga Palestina satupun untuk masuk atau keluar dari kota tersebut. Dalam beberapa jam malam sampai dini hari, penggeledahan rumah-rumah warga kota tersebut gencar dilakukan.
Laporan-laporan media Zionis menegaskan militer Zionis tidak memperkenankan warga Palestina satupun untuk masuk atau keluar dari kota tersebut. Dalam beberapa jam malam sampai dini hari, penggeledahan rumah-rumah warga kota tersebut gencar dilakukan.
''Tak satupun rumah warga Palestina terlewatkan dari penggeledahan
pasukan Zionis dengan harapan bisa menangkap penembak jitu Palestina
tersebut,'' sebut laporan media Israel yang dikutip Infopalestina.
Penggeledahan dilakukan sesuai informasi yang diperoleh dari Badan
Intelejen Israel. Itu terutama informasi dari mata-mata Palestina yang
direkrut oleh Israel di dalam kota tersebut.
Sejumlah analisis Israel terkait dengan proses penembakan jitu tersebut mengatakan serangan penembak jitu profesional Palestina memanfaatkan unsur-unsur 'mendadak' dan 'tiba-tiba' sehingga sang sniper layak disebut professional.
Sejumlah analisis Israel terkait dengan proses penembakan jitu tersebut mengatakan serangan penembak jitu profesional Palestina memanfaatkan unsur-unsur 'mendadak' dan 'tiba-tiba' sehingga sang sniper layak disebut professional.
''Penembak jitu Hebron Palestina ini sangat professional,'' tegas seorang pakar militer Yahudi.
Sebab, ia memilih targetnya dari serdadu Israel tanpa menemukan
peluru yang digunakan. Peluru ini menembus leher serdadu Israel
tersebut. Ia menembak serdadu Israel dari belakang tepat di lehernya.
Tujuannya agar peluru tersebut setelah mengenai serdadu langsung
melesat dan menghilang sehingga tidak memungkinkan tim investigasi
menemukan bukti jenis senapan apa yang digunakan untuk menyerang. Sampai
saat ini peluru tersebut belum ditemukan.
Sumber: Republika Online