Puluhan ribu orang telah siap meninggalkan keluarga, pekerjaan, dan
kehidupan di Bumi, demi mengikuti perjalanan sekali jalan alias misi
berani mati ke Planet Mars.
BERITA TERKINI, Proyek misi berani mati ke Planet Merah itu digagas oleh perusahaan antariksa swasta asal Belanda, Mars One. Misi ini bertujuan untuk mendaratkan manusia pertama ke Mars pada tahun 2023 nanti.
Sebagaimana dilansir Space, 5 Agustus 2013, Mars One mempersilahkan siapa saja untuk melamar mengikuti misi ini, asalkan minimal umurnya 18 tahun. Sampai saat ini sudah lebih dari 165.000 pelamar yang masuk ke Mars One.
Agustus kemarin, Mars One menggelar sebuah acara bertajuk "Million Martian Meeting." Ini merupakan acara diskusi yang menampilkan empat orang pelamar misi berani mati Mars One untuk mengungkapkan alasannya mengikuti misi itu kepada orang banyak.
Empat orang yang diundang itu memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, namun mereka sama-sama memiliki tujuan mengeksplorasi planet Mars walau harus meregang nyawa.
Mereka adalah Aarom Hamm (29 tahun) manajer hotel, Leila Zucker (45 tahun) dokter, Austin Bradley (32 tahun) mahasiswa jurusan fisika, dan Josep Sweeney (24 tahun) mahasiswa pascasarjana di intelejen.
"Pergi ke Planet Mars adalah cita-cita saya sejak kecil. Pertemuan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya agar bisa terpilih menjadi orang yang merantau ke Mars," kata Hamm.
Siap Mati
Meskipun misi Mars One jelas bersiko tinggi, termasuk kematian, namun empat pelamar itu tetap tak peduli. Mereka siap menerima resiko apapun, termasuk kematian itu.
"Tak satu di antara kami yang berencana untuk mati. Meskipun peluang kami kecil sampai ke Mars, mengingat perjalanannya juga mengandung risiko kematian. Tapi, jika sampai di Mars, saya yakin akan bisa bertahan hidup selama 20 tahun," kata Zucker, salah satu pelamar.
Sementara pelamar lainnya, Sweeney, optimis akan bisa sampai ke Mars walau kemungkinan tewas 99 persen. "Masih ada kesempatan hidup 1 persen, kemungkinan sekecil apapun harus diperjuangkan. Saya mengambil risiko itu," tegasnya.
Jadi sejarah
Misi ini mirip dengan lompatan besar Neil Armstrong di Bulan yang menjadi sejarah bagi manusia. Di misi Mars One ini juga berpontensi membuat sejarah orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di planet Mars.
Empat orang pelamar juga diberi kesempatan untuk mengucapkan kalimat pertama ketika pertama kali menginjakkan kaki di planet Mars.
Meniru kutipan di kisah science fiction Robert Zubrin, salah satu pelamar Sweeney, mengatakan saya mengambil langkah besar untuk umat manusia, sehingga kita bisa berjalan di antara bintang-bintang.
Sumber: http://shareberitta.blogspot.com
BERITA TERKINI, Proyek misi berani mati ke Planet Merah itu digagas oleh perusahaan antariksa swasta asal Belanda, Mars One. Misi ini bertujuan untuk mendaratkan manusia pertama ke Mars pada tahun 2023 nanti.
Sebagaimana dilansir Space, 5 Agustus 2013, Mars One mempersilahkan siapa saja untuk melamar mengikuti misi ini, asalkan minimal umurnya 18 tahun. Sampai saat ini sudah lebih dari 165.000 pelamar yang masuk ke Mars One.
Agustus kemarin, Mars One menggelar sebuah acara bertajuk "Million Martian Meeting." Ini merupakan acara diskusi yang menampilkan empat orang pelamar misi berani mati Mars One untuk mengungkapkan alasannya mengikuti misi itu kepada orang banyak.
Empat orang yang diundang itu memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, namun mereka sama-sama memiliki tujuan mengeksplorasi planet Mars walau harus meregang nyawa.
Mereka adalah Aarom Hamm (29 tahun) manajer hotel, Leila Zucker (45 tahun) dokter, Austin Bradley (32 tahun) mahasiswa jurusan fisika, dan Josep Sweeney (24 tahun) mahasiswa pascasarjana di intelejen.
"Pergi ke Planet Mars adalah cita-cita saya sejak kecil. Pertemuan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya agar bisa terpilih menjadi orang yang merantau ke Mars," kata Hamm.
Siap Mati
Meskipun misi Mars One jelas bersiko tinggi, termasuk kematian, namun empat pelamar itu tetap tak peduli. Mereka siap menerima resiko apapun, termasuk kematian itu.
"Tak satu di antara kami yang berencana untuk mati. Meskipun peluang kami kecil sampai ke Mars, mengingat perjalanannya juga mengandung risiko kematian. Tapi, jika sampai di Mars, saya yakin akan bisa bertahan hidup selama 20 tahun," kata Zucker, salah satu pelamar.
Sementara pelamar lainnya, Sweeney, optimis akan bisa sampai ke Mars walau kemungkinan tewas 99 persen. "Masih ada kesempatan hidup 1 persen, kemungkinan sekecil apapun harus diperjuangkan. Saya mengambil risiko itu," tegasnya.
Jadi sejarah
Misi ini mirip dengan lompatan besar Neil Armstrong di Bulan yang menjadi sejarah bagi manusia. Di misi Mars One ini juga berpontensi membuat sejarah orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di planet Mars.
Empat orang pelamar juga diberi kesempatan untuk mengucapkan kalimat pertama ketika pertama kali menginjakkan kaki di planet Mars.
Meniru kutipan di kisah science fiction Robert Zubrin, salah satu pelamar Sweeney, mengatakan saya mengambil langkah besar untuk umat manusia, sehingga kita bisa berjalan di antara bintang-bintang.
Sumber: http://shareberitta.blogspot.com