BERITA TERKINI, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) siap untuk
membuka jalur pembicaraan dengan Iran. Tak hanya berbicara, AS
menambahkan negosiasi terkait program nuklir Iran didasarkan prinsip
saling menghormati.
Namun, AS menegaskan, dikutip dari Al Arabiya, Iran harus menunjukkan
program nuklirnya benar-benar bertujuan damai. ''Kami memiliki sejumlah
keterkaitan dengan Iran dan kami siap melanjutkan pembicaraan dengan
basis saling menghormati,'' kata Wakil Juru Bicara Gedung Putih, Josh
Earnest dikutip dari Reuters, Ahad (22/9).
Pun, AS meminta Iran benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan
bertindak serius. Sebelumnya, Earnest mengungkapkan pertemuan antara
Presiden AS Barack Obama dan Hassan Rouhani bisa dilakukan. Meski
sebenarnya tak ada jadwal untuk pertemuan tersebut ketika keduanya
menghadiri Majelis Umum PBB.
AS meyakini Iran belum mengambil langkah untuk menciptakan senjata
dalam program nuklir mereka. Sehingga, masih ada waktu untuk mengejar
pertemuan dan pembicaraan untuk menyelesaikan krisis nuklir Iran.
Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tak
yakin dengan senyum manis Rouhani. Sejak awal kemenangan Hassan Rouhani,
Netanyahu telah menjelaskan bahwa ia hanya boneka pemimpin spiritual
Ayatullah Ali Khamenei.
Namun, keadaan saat ini malah membuat Netanyahu seakan-akan
terisolasi dari masyarakat internasional. Bahkan sahabat setia Israel,
yaitu AS tampak membuka jalan negosiasi damai.
Menteri Israel untuk Strategi dan Intelijen, Yuval Steinitz,
menegaskan Israel khawayir dengan kampanye penuh senyum Rouhani yang
terkesan mengejek. Karena meski ia terlihat moderat namun, Iran hingga
kini tak menunjukkan tanda-tanda menghentikan pengayaan uranium. Uranium
diketahui sebagai kunci utama untuk memproduksi senjata nuklir.
''Dia akan terus tersenyum sepanjang jalan hingga pembuatan bom,'' ucap Steinitz.
Meski Iran selama ini mengklaim bahwa program mereka untuk tujuan
damai, namun Israel tak percaya. Ia yakin kegiatan pengayaan rahasia
hingga menolak ketika diperiksa tim investigasi nuklir PBB menunjukkan
mereka sedang membuat bom. Israel, satu-satunya negara yang diketahui memiliki senjata nuklir di
Timur Tengah, sangat khawatir dengan Iran. Apalagi selama ini Iran
mendukung kelompok atau organisasi yang berperang melawan Israel,
seperti Hizbullah, Jihad Islam dan Hamas.
Berulang kali Israel menyatakan rasa frustasi karena Barat tak mampu
menghentikan program nuklir Iran. Israel malah meminta agar dilakukan
ancaman tindakan militer karena tekanan diplomatik dan ekonomi belum
cukup.
Sumber: Republika Online